Interferensi pada komunikasi seluler mempengaruhi performansi sistem seluler seperti SINR. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis Co-Channel Interference yang merupakan salah satu jenis interferensi dapat terjadi sistem Long Term Evolution (LTE), disebabkan oleh penggunaan frekuensi yang sama pada sel lain (frequency reuse). Analisis yang dilakukan untuk arah downlink, yang meninjau penggunaan daya pancar, frekuensi kerja dari berbagai band frekuensi di Indonesia, ketinggian antena, jarak komunikasi dengan user equipment (UE) sebagai penerima, serta jarak antar dua buah eNodeB yakni victim dan interfering. Daya terima dapat diperoleh dengan peninjauan nilai Path Loss dari hasil ukur SEAMCAT 5. Performa pada sistem penerima dapat ditunjukkan dengan melakukan perubahan jarak antar dua buah eNodeB, membandingkan penggunaan dua buah frekuensi kerja yang berbeda yakni 900 MHz dan 1800 MHz, serta pengguanaan jumlah event simulasi SEAMCAT 5. Diperoleh semakin jauh jarak interfering dengan victim berakibat secara umum SINR semakin besar, walau dengan jumlah event yang berbeda dan frekuensi yang berbeda. |