Kereta cepat sudah banyak dipakai di berbagai negara untuk perjalanan antarkota. Indonesia pun akan mengikuti jejak mereka dengan membangun jalur Jakarta-Surabaya. Kereta cepat yang digunakan merupakan jenis medium speed trains atau kereta kecepatan sedang, dengan kecepatan hingga 160 kilometer per jam (kph). Dalam proses perancangannya, kereta kecepatan sedang ini harus diuji dengan metode eksperimen pada wind tunnel menggunakan model berskala. Hasil yang didapatkan merupakan koefisien gaya hambat, tetapi koefisien gaya hambat yang terbaca merupakan koefisien gaya hambat dari model dan penyangga yang terhubung dengan external balance. Untuk meminimalisir pengaruh penyangga, pengujian wind tunnel ini membutuhkan suatu ground board yang harus dirancang agar menghasilkan aliran yang tidak mengganggu aliran yang melalui kereta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan komputasional. Metode eksperimen dilakukan menggunakan wind tunnel pada Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3). Metode komputasional dilakukan menggunakan software ANSYS Fluent dengan menambahkan modifikasi pada ground board. Penelitian ini membandingkan tiga jenis ground board dengan hal yang dimodifikasi adalah bentuk penampangnya. Dari penelitian ini, ground board dengan bentuk penampang setengah lingkaran memiliki koefisien gaya hambat yang secara umum paling rendah. Maka dari itu, ground board tersebut merupakan yang paling bagus untuk pengujian kereta kecepatan sedang ini. |