Anda belum login :: 15 Oct 2024 12:51 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Aspek Hukum Penyensoran Hasil Karya Perfilman Yang Dilakukan Oleh Lembaga Sensor Film Terkait Dengan Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Perfilman
Bibliografi
Author:
PATRICIA, JESSIE
;
Baskara, Agustinus Prajaka Wahyu
(Advisor)
Topik:
Hak Cipta
;
Film
;
Penyensoran
;
Hukum Ekonomi dan Bisnis
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2012
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Jessie Patricia's Undergraduate Theses.pdf
(162.11KB;
24 download
)
Jessie Patricia-PENDUKUNG.pdf
(76.19KB;
6 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FH-3371
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Pada penulisan hukum kali ini, diangkat permasalahan mengenai
penyensoran yang dilakukan terhadap setiap hasil karya perfilman
yang akan diedarkan atau ditayangkan kepada masyarakat luas oleh
pihak LSF. Tindakan penyensoran menjadi perdebatan yang panjang
antara pihak pencipta dengan pihak LSF, penyensoran dianggap para
pencipta sebagai tindakan pelanggaran hak cipta terhadap hasil karya
perfilman yang mereka hasilkan. Hal ini menimbulkan permasalahan
di antara pihak yang berkepentingan yaitu antara pihak pencipta
dengan pihak pemerintah khususnya LSF. Dalam penulisan hukum ini
ada 2 (dua) rumusan permasalahan yaitu apakah tindakan penyensoran
yang selama ini dilakukan oleh pihak LSF termasuk ke dalam
kualifikasi tindakan pelanggaran hak cipta menurut Undang – Undang
Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta dan juga apakah akibat
hukum yang timbul nantinya bagi dunia perfilman yang ada di
Indonesia saat ini jika LSF sampai dbubarkan atau ditiadakan.
Berdasarkan dari penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa tindakan
penyensoran yang dilakukan oleh pihak LSF tidak termasuk ke dalam
kualifikasi tindakan pelanggaran hak cipta menurut Undang – Undang
Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. Berkaitan dengan hal
tersebut maka jika sampai LSF dibubarkan atau ditiadakan dari dunia
perfilman yang ada di Indonesia saat ini maka akan timbul kekosongan
hukum dalam sistem perfilman di Indonesia. Berdasarkan uraian di
atas maka saran yang dapat diberikan adalah dengan mengajukan
keberatan kepada BP2N sebagai badan yang diberikan wewenang oleh
pihak pemerintah untuk menengahi pemasalahan penyensoran yang
ada namun jika tahap tersebut tidak menemukan solusi maka jalan
terakhir yang dapat ditempuh ialah melalui Pengadilan Niaga seperti
yang tercantum dalam Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta. LSF juga tidak perlu diganti dengan lembaga yang
lainnya yang sejenis mengingat pentingnya peranan LSF dalam dunia
perfilman yang ada di Indonesia, namun ketentuan atau kewenangan
penyensoran LSF juga diharapkan agar direvisi agar lebih dapat
mengikuti perkembangan jaman yang ada sekarang ini.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)