Perataan laba merupakan usaha manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba dari periode ke periode. Tindakan perataan laba dianggap sebagai tindakan yang umum dilakukan oleh manajemen untuk mencapai maksud – maksud tertentu. Namun, perataan laba ini dapat menyebabkan pengungkapan informasi mengenai laba yang menyesatkan, sehingga akan mengakibatkan terjadinya kesalahan pengambilan keputusan oleh pihak – pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Penelitian ini menggunakan lima tahun periode penelitian dari tahun 2005 – 2009. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Klasifikasi sampel dibagi antara perata dan non perata laba dengan menggunakan Indeks Eckel (1981) terhadap laba operasional untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Selanjutnya, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik.
Hasil perhitungan dengan Indeks Eckel menunjukkan bahwa sebanyak 26 perusahaan cenderung melakukan praktik perataan laba dan 45 perusahaan cenderung tidak melakukan praktik perataan laba. Hasil analisis terhadap kelima variabel independen yang diduga berpengaruh terhadap praktik perataan laba menunjukkan bahwa profitabilitas, tingkat utang, dan operating profit margin berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Sedangkan, varibel devidend rate dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. |