Anda belum login :: 13 Oct 2024 16:29 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Ketahanan Nasional Usaha Penuangannya Ke Dalam Kerangka Teori (Paper dipresentasikan pada "Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional IV" Jakarta, 8 – 12 September 1986)
Bibliografi
Author:
Poespowardojo, Soerjanto
Topik:
Ketahanan Nasional
;
GBHN
;
Asta Gatra oleh Lemhannas
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
1986
Jenis:
Papers/Makalah - pada seminar nasional
Fulltext:
Soerjanto Poespowardojo.pdf
(208.17KB;
2 download
)
Abstract
GBHN menegaskan bahwa pembangunan harus merupakan pengamalan Pancasila yang sekaligus mewujudkan Ketahanan Nasional. Demikian pula dinyatakan bahwa Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi seluruh aspek kehidupan masyarakat dan dengan demikian mencerminkan kemampuan dan ketangguhan bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya. Sebagai pernyataan politik pandangan tersebut memberikan tantangan bagi para ilmuwan untuk membahasnya dalam konteks ilmu pengetahuan, khususnya secara metodologis, agar dapat diterapkan secara operasional dalam mengidentifikasi kondisi kehidupan masyarakat dengan menjawab tiga pertanyaan pokok, yaitu persepsi tentang masyarakat, kriteria untuk mengukur kondisi masyarakat secara empiris dan mekanisme pengelolaan ketahanannya. Dalam rangka mengadakan pendasaran teoritis ini, kita bertitik tolak dari kenyataan tiga unsur hakiki dalam kegiatan ilmiah, yaitu data, teori dan nilai. Ketiga unsur itu menunjukkan perlunya peranan sikap-sikap empirisme dan kriticisme dan konstruktivisme. Persepsi masyarakat dapat didukung oleh berbagai model analisa sosial Baik model konflik maupun model konsensus memiliki kekuatan dan kelemahannya, oleh karena itu dapat dipadukan dalam pendekatan pelaku yang mendambakan aspek identitas serta dinamikanya. Walaupun begitu pendekatan pelaku perlu diimbangi dengan pendekatan struktur yang mengkondisikan subyek-subyek masyarakat dalam peri kehidupan serta interaksi sosialnya. Dengan demikian prinsip identitas dan dinamika berlaku baik bagi pelaku maupun bagi strukturnya. Kriteria untuk menentukan kondisi masyarakat dilakukan dengan menampilkan orientasi nilai sebagai tolok ukur yang adekuat bagi berbagai faktor yang berbeda-beda dalam kehidupan masyarakat, seperti diungkapkan dalam Asta Gatra oleh Lemhannas. Dilihat dari segi pelaku dan strukturnya, demikian pula ditinjau dari sudut tingkatan dan penyebarannya, maka terdapat sebelas nilai dasar yang mencerminkan ketahanan nasional, yaitu : pertumbuhan pribadi, keanekaragaman, pertumbuhan ekonomi, persamaan derajad, pemerataan, kemandirian, solidaritas masyarakat, partisipasi sosial, keamanan, keadilan sosial dan keseimbangan ekologis. Kondisi dinamis kehidupan masyarakat diidentifikasi dalam pe rwujudan ke sebelas nilai dasar itu yang dikaitkan dengan tiga sektor kehidupannya, yaitu sektor ekonomi, sektor politik dan sektor sosial budaya. Konfigurasi dalam ketiga sektor itu mencerminkan pula tingkat keamanan dan ketertiban masyarakat. Mekanisme pengelolaan ketahanan nasional terwujud dalam proses pelaksanaan pembangunan yang bergerak dari titik minimalisasi ke arah titik maksimalisasi perwujudan nilai nilai dasar tersebut. Dengan demikian Ketahanan Nasional yang mencerminkan kondisi dinamis sekaligus merupakan tolok ukur pembangunan nasional. Tingkat ketahanan nasional pada kurun waktu tertentu ditentukan melalui analisa sosial mengenai keadaan riil masyarakat, tantangan serta sasaran yang hendak dituju pada tahap pembangunan yang ditentukan. Dengan demikian dapat diidentifikasi tingkat-tingkat kondisi masyarakat yang juga mencerminkan tingkat ketahanan masyarakat dalam masing-masing periode.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.390625 second(s)