Anda belum login :: 21 Jul 2025 09:19 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Analisa Curahan Waktu dan Pendapatan Peluang Kerja Off Farm di Pedesaan
Oleh:
Susilo, Antonius Budi
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - non-atma jaya
Dalam koleksi:
Widya Dharma: Jurnal Kependidikan (Majalah Ilmiah Kependidikan) (Dec. 1995)
,
page 1-16.
Topik:
kerja
;
analisa curahan waktu
;
peluang kerja
;
off farm
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
WW32.2
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Keragaman pekerjaan telah terjadi di pedesaaan (jawa), sebagai akibat semakin sempitnya lahan pertanian, nilai tukar pertanian yang terus menerus menurun. Secara lebih umum, keragaman pekerjaan muncul karena ketidakmampuan sektor pertanian meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja. Dengan ketidakmampuan sektor pertanian meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja. Dengan asumsi, adanya expected income yang memadai, rumah tangga petani (RTP), memasuki beberapa pekerjaan (occupations multiplicity) bersamaan (multiple holdings jobs), bahkan usia kanak - kanak sejak dini terlibat pada kegiatan produktif / diupah. Keberadaannya (occupations multiplicity dan multiple holding jobs) masih merupakan tanda tanya. Pada satu pihak merupakan indikasi / gejala modernitas yang berarti peningkatan kesejahteraan, pada pihak lain merupakan gejala "distressed economy" yang merupakan gejala involutif atau menurunnya kesejahteraan RTP. Keragaman pekerjaan merujuk pada kegiatan - kegiatan di luar pertanian (off farm sektor). Untuk kepentingan analisis pada tulisan ini, dicoba mencari batasan off farm sektor, sekalipun tak mudah untuk memberi batasan yang sangat jelas. Tulisan ini memberi batasan, semua pekerjaan di luar pertanian usaha sendiri dan didasari anjuran shand (1986), perlunya menganalisa sektor ini dengan curahan jam kerja dan pendapatan yang diperolehnya. Teori keseimbangan curahan jam kerja dan pendapatan, merupakan pilihan alokasi waktu pada sektor - sektor kegiatan yang didasarkan pada orientasi (sikap rasional petani) untuk mendapatkan pendapatan (expected income) yang memadai. Sehingga peran produktivitas / jam kerja tiap sektor menjadi daya dorong untuk memasukinya. Adapun alat analisa yang dipakai adalah analisis deskriptif dan analisa regresi (ekonometri) untuk menemukan kemungkinan pengembangan. Berdasarkan data lapangan dari kasus di desa muntuk, kecamatan dlingo kabupaten bantul, diketemukan bahwa keragaman pekerjaan lebih bersifat involutif karena keragaman pekerjaan yang dilakukan (atas dasar pembedaan tolok ukur kemiskinan relatif untuk membagi pelapisan masyarakat) sebagian kemiskinan relatif untuk membagi pelapisan masyarakat sebagian besar rumah tangga petani memiliki curahan jam kerja yang besar pada masing - masing sektor, tetapi tidak mampu memberikan kontribusi pendapatan yang memadai. Bahkan banyak RTP terlibat pada sektor - sektor, tetapi tidak mampu memberikan kontribusi pendapatan yang memadai. Bahkan banyak RTP terlibat pada sektor - sektor (off farm sektor) yang mempunyai produktivitas yang rendah, ketimbang sektor pertanian (on form) yang sudah sangat sempit. Mempersoalkan kearagaman pekerjaan, membuat penulis tergoda untuk juga menengok kemiskinan pada kasus sampel. Memang, pekerjaan selalu berkaitan erat dengan masalah pendapatan dan kemiskinan, tidak bisa tidak. Berdasarkan pelapisan RTP diketemukan bahwa pada lapisan masyarakat yang cenderung bawah, berdasarkan kriteria luas lahan, pendidikan, jumlah tanggungan RTP, produktivitas beberapa sektor dan sikap hidup memiliki kondisi yang semakin memprihatinkan / miskin. Dan bila dilihat usia kepala RTP cenderung lebih muda. Artinya ada kecenderungan RTP yang lebih muda menanggung beban kemiskinan tersebut. Sehingga kemiskinan di pedesaan cenderung mewaris dan menyejarah.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)