Kemandirian dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk memikirkan, merasakan, dan melakukan sesuatu sendiri atau tidak tergantung pada orang lain. Anak usia 8-12 tahun berada pada tahap berpikir konkret, anak mulai memahami soal aturan dan mulai belajar memecahkan permasalahan dengan menggunakan logika. Siswa kelas V SD adalah anak-anak yang rentang usianya antara 10-11 tahun. Masa usia sekolah dasar disebut juga masa intelektual atau masa keserasian bersekolah, karena keterbukaan dan keinginan anak untuk mendapat pengetahuan dan pengalaman. Siswa kelas V SD termasuk dalam masa-masa kelas tinggi sekolah dasar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian siswa kelas V SD Santo Yakobus dan mengetahui perbedaan kemandirian antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Santo Yakobus Kelapa Gading, Jakarta Utara sebanyak 116 siswa, yang terdiri dari 63 siswa laki-laki dan 53 siswa perempuan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Jenis instrumen penelitian yang digunakan adalah skala penilaian dengan lima alternatif jawaban, yaitu SL (selalu), S (sering), KK (kadang-kadang), J (jarang), dan TP (tidak pernah). Instrumen penelitian berupa skala penilaian yang terdiri dari 20 pernyataan valid dari 60 pernyataan, dengan koefisien reliabilitas 0,85. Hasil penelitian menunjukkan pada umumnya hampir semua siswa kelas V SD Santo Yakobus sudah memiliki kemandirian dalam hal mengambil keputusan sendiri, menguasai hampir semua aktivitas fisik, sadar akan tugas, mematuhi peraturan, dan dapat mengendalikan diri. Hasil penelitian menunjukkan pula bahwa siswa perempuan lebih cenderung mandiri dan bertanggung jawab pada komponen mengambil keputusan sendiri, khususnya dalam hal memilih atau menentukan perlengkapan sekolah yang harus dibawa dan kelemahan nampak pada siswa kelas V SD Santo Yakobus bahwa sebagian besar siswa baru membawa perlengkapan yang diperlukan untuk kerja kelompok jika disuruh oleh guru.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada orang tua untuk lebih melatih kemandirian anak sesuai dengan kemampuannya. Tugas-tugas kemandirian yang dapat dilakukan oleh anak antara lain menentukan atau memilih perlengkapan sekolah yang harus dibawa, mengerjakan pekerjaan sekolah, dan melaksanakan tugas piket. Para guru diharapkan dapat memberi motivasi dengan mengoptimalkan kemandirian siswa supaya siswa lebih memiliki rasa percaya diri. |