Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengevaluasi kelayakan usaha tambak udang sebagai dasar pertimbangan untuk pemberian kredit pakan udang; dan 2) Menyusun rumusan kebijakan pemberikan kredit pakan udang. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) Data primer yang diperoleh dari penelitian di lapangan melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan yang dilakukan oleh teknisi PT. Cetral Proteina Prima (CP Prima); dan 2) Data sekunder yang diperoleh dengan mengumpulkan data produksi dari 30 pengusaha tambak selama periode 3 tahun terakhir. Data ini didapat melalui pengusaha tambak yang bersangkutan dengan perantara teknisi PT. CP Prima di lokasi masing-masing daerah. Analisis data dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu: 1) Analisis finansial untuk mengetahui sejauh mana kegiatan usaha tambak ini dapat memberikan keuntungan; 2) Analisis keberhasilan produksi untuk mengetahui tingkat keberhasilan rata-rata yang telah dicapai pengusaha tambak udang pelanggan selama 5 tahun terakhir; 3) Analisis kelayakan bioteknis dan manajemen untuk memberikan penilaian terhadap tingkat kelayakan bioteknis dari tambak udang pelanggan; 4) Analisis keterkaitan antara faktor bioteknis dan manajemen dengan keberhasilan produksi untuk mengetahui sejauh mana kelayakan faktor bioteknis dan manajemen mempengaruhi keberhasilan produksi; 5) Analisis kelayakan kualitas pelanggan untuk mengetahui kualitas pelanggan; 6) Analisis kelancaran pembayaran (pengembalian kredit) untuk mengetahui ?present status? dari pelanggan terhadap kelancaran pembayaran pakan selama ini; dan 7) Analisis faktor penentu pemberian kredit untuk mengetahui faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi secara signifikan keberhasilan pengembalian kredit. Dalam analisis ini digunakan model linier regresi berganda. Hasil analisis menunjukkak adanya keterkaitan antara faktor bioteknis dan keberhasilan produksi. Hubungan ini dipresentasikan dalam persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,182 + 0,766X. Dengan adanya hubungan tersebut, faktor kelayakan bioteknis dan manajemen dapat digunakan sebagai standar peniliaian dari pelanggan. Kualitas pelanggan tidak begitu besar pengaruhnya terhadap kelancaran pengembalian kredit. Sedangkan dari analisis regresi berganda menunjukkan bahwa faktor keberhasilan produksi lebih berpengaruh terhadap kelancaran pembayaran kredit. Sehigga peluang keberhasilan pengembalian kredit dapat ditentukan berdasarkan tingkat keberhasilan produksi. Untuk mencapai tingkat keberhasilan yang memadai untuk mampu mengembalikan kredit maka, maka nilai skor kelayakan bioteknis dan manajemen adalah 2,6. |