Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui secara dini atau mendata awal kadar anomie dan kondisi organisasi valuesful atau untuk mengetahui kinerja etis organisasi yang dikaitkan dengan kinerja karyawan. Selanjutnya berdasarkan hasil ini akan diberikan saran sebagai usaha untuk mewujudkan organisasi valuesful dalam arti untuk mempertahankan bila kenyataannya sudah valuesful atau untuk meningkatkan kondisi organisasi yang valuesful itu bila sudah valuesful dan sudah tidak ada sisi valuesless-nya. Sehubungan dengan uraian di atas akan disajikan ringkasan penelitian ini sebagaimana uraian berikut. Perusahaan yang akrab nilai adalah perusahaan yang mempehatikan tujuan jangka panjang dengan tidak melupakan tujuan jangka pendek. Untuk itu perusahaan memandang tenaga kerja sebagai salah satu aset perusahaan yang merupakan tumpuan yang tidak dapat dilepaskan karena peran sumber daya manusia dalam perusahaan sangat penting. Dengan peran tenaga kerja yang tepat dan sesuai dengan porsinya kinerja tenaga kerja tersebut akan lebih baik. Menyadari akan pentingnya tenaga kerja, PT National Gobel menetapkan seperangkat asumsi dasar untuk sedapat mungkin dimiliki oleh anggota organisasi perusahaan dan dipelajari untuk memecahkan persoalan organisasi dalam rangka beradaptasi keluar organisasi dan berintegrasi ke dalam organisasi perusahaan, sebagai budaya perusahaan yang perlu dipertahankan dan yang untuk membentuknya ( budaya tersebut) diperlukan pola anutan dari para manajer. Pola anutan ini merupakan penjelmaan dari pelaksanaan kode etika yang telah dirumuskan dan merupakan komitmen bersama. Pada dasarnya pelaksanaan kode etika adalah pelaksanaan nilai dan norma, karena keduanya merupakan komitmen yang harus ditaati bersama. Ada dua sisi pelaksanaan kode etika dimaksud. Pertama, pelaksanaan yang tepat atau sesuai dengan ketentuan senantiasa bermuara pada terbentukmya budaya organisasi yang kuat karena apa yang menjadi harapan akan terealisasi. Kedua, pelaksanaan kode etika yang tidak sesuai dengan ketentuan akan menjadikan pudarnya harapan dan timbulnya kekecewaan yang akan berakibat turunnya kinerja karyawan. Dengan tertanamnya nilai dan norma pada karyawan, mereka akan menunjukkan kinerja yang maksimal. Oleh karena itu, diharapkan nilai dan norma dapat melekat pada para pekerja yang selanjutnya tertanamnya nilai dan norma pada diri pekerja dapat menjadikan kinerja organisasi meningkat. Namun demikian ada hal yang dapat menjauhkan esensi nilai dari para pekerja yaitu anomie. Anomie dapat melarutkan, memudarkan nilai. Misalnya nilai persaudaraan, semakin anomie terjangkit maka para pekerja merasa semakin jauh dari teman, semakin terisolasi. Masuknya anomie dapat menjadikan pekerja kurang motivasi untuk bekerja. Oleh karena itu, anomie diduga dapat menurunkan kinerja karyawan. Setelah diadakan perhitungan terhadap kadar anomie di dalam perusahaan PT National Gobel yaitu dengan menjumlah nilai individu dari responden dengan mendasarkan diri teori perhitungan yang dikemukakan oleh Kuczmarski maka didapat jumlah nilai kadar anomie adalah 37,33 yang berada pada kategori nilai antara 20 - 50 yang berarti anomie sudah mulai muncul. Munculnya anomie dimaksud harus diwaspadai dan ditangkap sedini mungkin agar tidak berkembang. Kadar kondisi valuesful di dalam organisasi menurut hasil analisis dengan 20 kuesioner adalah 1949.50. sedangkan kemungkinan skor tertinggi (KST) nilai kadar organisasi valuesful ialah 3000. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kadar nilai valuesful adalah : 1949.50 dibagi 3000 dikalikan 100 = 64,98. Nilai ini lebih besar daripada 60, berarti kondisi lingkungan organisasi akrab nilai (valuesful). Kadar kondisi valuesful di dalam organisasi menurut hasil analisis dengan 20 kuesioner ditambah 10 kuesioner (kuesioner untuk anomie dimodifikasi di dalam perhitungan) adalah 2900. Sedangkan kemungkinan skor tertinggi (KST) nilai kadar organisasi valuesful ialah 4500. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kadar nilai valuesful adalah : 2900 dibagi 4500 dikaitkan 100 = 64,44. Nilai ini lebih besar daripada 60, berarti kondisi lingkungan organisasi akrab nilai (valuesful) . Para pemimpin yang akrab nilai menanamkan budaya kuat yang ada. Ada kemiripan hasil perhitungan dengan 20 kuesioner yang hasilnya 64.98 dengan hasil perhitungan dengan 20 kuesioner ditambah 10 kuesioner (modifikasi) yang hasilnya 64,44. Walaupun ada sedikit perbedaan, keduanya masih di dalam posisi di atas angka 60 yang berarti organisasi ini valuesful atau akrab nilai. Selanjutnya kadar anomie dan kondisi organisasi valuesful akan dicari hubungannya. Hubungan antara kadar anomie dan kondisi organisasi valueful mempunyai koefisien korelasi r = -0.444 menunjukkan angka lebih besar dari tabel 0.361. Hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi antara kadar anomie dengan kondisi organisasi valuesful walau hubungan itu tidak kuat. Juga akan dianalisis hubungan antara kadar anomie dan kinerja karyawan, dalam analisis dilambangkan dengan koefisien korelasi r = - 0.4423 angka ini berada di atas angka tabel. Dengan lambang negatif menunjukkan bahwa hubungan antara anomie dan kinerja karyawan adalah hubungan terbalik, maksudnya ialah bila kadar anomie meningkat maka kinerja karyawan menurun. Hubungan antara kondisi organisasi valuesful dengan kinerja karyawan sangat erat. Dari hasil analisis SPSS diperoleh koefisien korelasi r hitung - 0.8779. Angka ini jauh lebih besar dari angka koefisien korelasi r tabel 0.361 dengan derajat kepercayaan 5 % . Hubungan kedua variabel ini bersifat searah, maksudnya bila kondisi oganisasi semakin valuesful maka kinerja karyawan akan semakin baik. Untuk menguji apakah model yang dipergunakan dapat menerangkan pengaruh antara 2 (dua) variabel bebas : kadar anomie dan kondisi organisasi valuesful dengan variabel terikat kinerja karyawan dipergunakan analisis regresi berganda antara variabel-variabel tersebut. Dalam penelitian ini ternyata model yang dipergunakan dapat menerangkan antara variabel-variabel tersebut dengan diperolehnya nilai koefisien korelasi R2 = 0,763. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang kuat (78,3 %) dan hanya 0.217 atau 21,7 % ditentukan oleh faktor lain. |