Perbedaan tingkah laku manusia didasari oleh adanya perbedaan karakteristik kepribadian. Menurut Rokeach (1973), karakteristik kepribadian seseorang dapat dijelaskan melalui sistem nilai yang dimiliki. Dalam beberapa pengukuran nilai yang dilakukan, terdapat indikasi bahwa mereka dengan kepribadian tertentu lebih memprioritaskan nilai tertentu (Kahle & Kennedy, dalam Loudon & Bitta, 1993; Rokeach, 1973). Kemudian Rokeach (1973) mengungkapkan bahwa salah satu faktor pembentuk nilai ialah kepribadian. Beberapa penelitian dilakukan dalam upaya memperkuat dugaan hubungan ini (Aluja & Garcia, 2004; Renner, 2003; Roccas, Sagiv, Schwartz, & Knafo; 2002; Dollinger, Leong, & Ulicni, 1996). Penelitian-penelitian tersebut berusaha mencari hubungan antara domain kepribadian menurut Five-Factor Model dan nilai. Para psikolog kepribadian percaya bahwa struktur kepribadian dapat dijelaskan dengan lima domain, yang dikenal dengan The Big Five (Pervin, 1993). Setiap domain ini mengandung sekumpulan trait yang cenderung muncul bersamaan (Howard & Howard, 2001). Karena adanya ketidaksepakatan mengenai domain kepribadian dan nilai mana saja yang berkorelasi signifikan, serta minimnya penelitian yang melihat hubungan antara domain kepribadian Five-Factor Model dan nilai, maka peneliti berupaya meneliti hubungan di antara keduanya dengan menggunakan List of Values (LOV), sebuah alat pengukuran nilai yang belum pernah dipakai dalam penelitian sebelumnya. Penelitian noneksperimental ini memilih remaja akhir sebagai populasi penelitian, dengan menggunakan teknik random sampling. Dalam penelitian ini digunakan dua buah alat ukur, yaitu NEO-FFI dan LOV, yang masing-masing digunakan untuk mengetahui domain kepribadian dan prioritas nilai seseorang. Kedua alat ukur tersebut kemudian dikorelasikan dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Penelitian yang melibatkan 840 subyek penelitian ini membuktikan adanya korelasi antara domain kepribadian Five-Factor Model dan nilai. Domain kepribadian extraversion memiliki hubungan signifikan dengan nilai hubungan hangat dengan orang lain, menjadi bagian dari kelompok, kesenangan dan kenikmatan dalam hidup, kegairahan hidup, menjaga martabat diri, dan keberhasilan diri. Domain kepribadian openness dengan nilai kegairahan hidup. Domain kepribadian agreeableness dengan nilai hubungan hangat dengan orang lain, menjadi bagian dari kelompok, keberhasilan diri, pemenuhan kepuasan diri, dan kesenangan dan kenikmatan dalam hidup. Sedangkan domain kepribadian conscientiousness berkorelasi dengan nilai keberhasilan diri, rasa aman, menjaga martabat diri, menjadi orang yang dihormati, hubungan yang hangat dengan orang lain, menjadi bagian dari kelompok, dan kegairahan hidup. Sementara domain kepribadian neuroticism tidak berhubungan dengan nilai manapun. Terdapat kemungkinan bahwa hasil penelitian ini dipengaruhi oleh budaya dimana penelitian ini dilaksanakan. Karena bagaimana pun juga prioritas nilai seseorang tidak bisa lepas dari konteks budaya dimana ia tinggal (Rokeach, 1973). Kelemahan dari penelitian ini adalah belum diujinya alat ukur LOV yang digunakan dalam penelitian, dan pemilihan rentang usia subyek penelitian yang adalah remaja akhir, dimana pada usia remaja nilai masih mengalami perkembangan. Selain itu terdapat kemungkinan subyek mengalami fatigue mengingat banyaknya pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner dan wawancara. |