Anda belum login :: 02 Jun 2025 00:44 WIB
Detail
BukuHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEBAHAGIAAN PERKAWINAN ORANG TUA DENGAN KEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN DEWASA MUDA
Bibliografi
Author: Agiati, Maureen ; Limansubroto, Catherine D.M. (Advisor)
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2006    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Maureen Agiati's Undergraduated Theses.pdf (252.0KB; 109 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-826
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Perkawinan diharapkan dapat memberikan kebahagiaan bagi pasangan yang terlibat juga bagi anak-anak yang ada di dalamnya. Namun tidak semua perkawinan berjalan dengan mulus dan berakhir dengan bahagia. Banyak terjadi perkawinan yang tidak bahagia bahkan berakhir dengan perceraian. Ketidakbahagiaan perkawinan maupun perceraian akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi anak-anak yang mengalaminya. Sebagaimana dikatakan oleh Hines (1997) bahwa anak dari keluarga yang bercerai memiliki resiko yang tinggi untuk mengalami kesulitan dalam prestasi belajar dan penyesuaian sekolah, mengalami kenakalan, gangguan dalam hubungan pertemanan, perilaku seksual dini, dan penggunaan obat-obatan terlarang. Selain itu, anak-anak yang tumbuh dalam keluarga yang bercerai akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mempunyai anak di usia muda, menikah pada usia muda, dan untuk mengalami perceraian. Ketika mereka memasuki masa remaja akan mengalami kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan. Menurut Wallerstein & Kelly (1974) dalam Amato (1988), remaja yang mengalami perceraian orang tua seringkali memperlihatkan kecemasan pada perkawinannya kelak. Kecemasan ini dapat berbentuk dua macam, yaitu: remaja memutuskan untuk tidak menikah, atau menjadi lebih selektif dan bijaksana dalam menentukan pasangan hidupnya. Selain itu menurut Amato (1996), mereka akan menjadi lebih pesimis terhadap kelanggengan perkawinannya. Duvall & Miller (1985) mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan perkawinan adalah kebahagiaan perkawinan orang tua dan kebahagiaan masa kanak-kanak. Dengan berdasar pada teori-teori tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara persepsi anak terhadap kebahagiaan perkawinan orang tua dengan kepuasan perkawinan.
Subyek dalam penelitian ini adalah orang dewasa muda yang telah menikah, dengan usia pernikahan 1-8 tahun, dan telah mempunyai anak. Alat ukur yang digunakan adalah skala persepsi terhadap kebahagiaan perkawinan orang tua dan skala kepuasan perkawinan. Metode analisis yang digunakan untuk melihat hubungan antara IV dengan DV adalah korelasi Pearson Product Moment. Serta untuk melihat kontribusi aspek-aspek dalam kepuasan perkawinan terhadap persepsi terhadap kebahagiaan perkawinan orang tua, menggunakan perhitungan One Way Anova. Hasil yang didapatkan dari penelitian adalah adanya hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi terhadap kebahagiaan perkawinan orang tua dengan kepuasan perkawinan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)