Gaya kepemimpinan dibedakan menjadi kepemimpinan transformasional (Burn, 1978) adalah proses menaikkan moral dan motivasi bawahan ke tingkat yang Iebih tinggi, dan kepemimpinan transaksional (Much in, 1985) merupakan dasar bagi berlangsungnya efektifitas organisasi, tetapi belum menjelaskan usaha dan kinerja optimal bawahan yang dapat dirnunculkan oleh atasan dengan imbalan dan hash usaha. Dengan gaya kepemimpinan ini, penulis melihat adanya hubungan dan pengaruh terhadap perilaku warga organisasional serta juga komitmen organisasional. Hasil dalam penelitian ini gaya kepemimpinan transformasional mempunyal hubungan yang terbesar adalah dengan komitmen sebesar 0,874 dan pengaruhnya sebesar 0,763. Persamaan regresinya adalah Y = -1,352 + 0,931X1. Dan uji hipotesa yang dilakukan didapat hash to = 11069> taf2 2,024 dengan tingkat signifikansi 5 persen dengan 40 orang responden, dapat disimpulkan bahwa Ha yang menyatakan ada pengaruh antara gaya kepemimpinan tranformasional terhadap komitmen organisasi diterima. Gaya kepemimpinan transaksional mempunyai hubungan yang terbesar dengan perilaku warga organisasional sebesar 0,919 dan pengaruhnya sebesar 0,844. Persamaan regresinya adalah Y = -12,920 + 0,708X2. Dan uji hipotesa yang dilakukan didapat hasil to = 14,324> tW2 2,024 dengan tingkat signifikansi 5 persen dengan 40 orang responden, dapat disimpulkan bahwa Ha yang menyatakan ada pengaruh antara gaya kepemimpinan transaksional terhadap perilaku warga organisasional diterima. Jadi dapat disimpulkan gaya kepemimpinan tranformasional mempunyal hubungan dan penganuh yang Iebih kuat dan positif tenhadap komitmen organisasi dibandingkan dengan perilaku warga organisasional pada PT Garuda Indonesia. Begitu juga sebaliknya dengan gaya kepemimpinan transaksional mempunyai hubungan dan pengaruh yang lebih kuat dan positif tenhadap perilaku warga organisasional dibandingkan dengan komitmen onganisasi pada PT Garuda Indonesia. |