Anda belum login :: 05 Jun 2025 04:05 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Gambaran Relasi Interpersonal yang Akrab pada Pastor Terkait dengan Kewajiban Hidup Selibat
Bibliografi
Author:
Wijaya, Junius
;
Arman, Maria Elisabeth
(Advisor)
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2005
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Junius Wijaya's Undergraduate Theses.pdf
(484.0KB;
26 download
)
Junius Wijaya's - INTISARI.pdf
(179.89KB;
1 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-762
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Pastor sebagai pemuka agama Katolik Roma memiliki pengaruh yang berarti dalam kehidupan jemaat. Pengaruh ini tampak dalam tugas-tugas yang dijalankannya. Tugas-tugas tersebut mencakup tugas mengajar, menguduskan, dan memimpin jemaat. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, seorang pastor harus selalu siap untuk ditempatkan di mana saja di tempat ia dibutuhkan, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan sampai ada penugasan berikutnya. Secara praktis fungsional hidup selibat dapat menunjang keleluasaan pastor dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Penelitian ini akan mencoba memberikan gambaran tentang relasi interpersonal yang akrab pada pastor terkait dengan kewajiban hidup selibat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap empat orang subjek penelitian. Mereka adalah empat orang pastor dengan usia 35 sampai 40 tahun dan telah menjadi pastor selama 5 sampai 10 tahun. Hasil penelitian ini menggambarkan kategori relasi yang dijalin oleh pastor dengan orang-orang disekitarnya. Kategori tersebut mencakup kenalan, rekan kerja, keluarga inti dan keluarga besar, teman sekomunitas, serta sahabat karib. Dari relasi interpersonal dalam kategori-kategori tersebut, ada relasi yang memiliki tingkat keakraban yang lebih tinggi dibandingkan dengan relasi-relasi lainnya. Relasi interpersonal yang akrab tersebut ditandai dengan adanya trust, self-disclosure dan other-disclosure, compassion, serta sense of belonging.
Relasi interpersonal yang akrab dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Adanya perasaan-perasaan positif yang timbul dalam suatu relasi interpersonal yang akrab dapat memberikan pengaruh yang baik bagi kesehatan mental sesorang. Kesehatan mental yang baik akan mendukung pelaksanaan tugas-tugas dan karya pelayanan pastor. Oleh sebab itu, dari penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa adanya relasi interpersonal yang akrab akan berpengaruh positif bagi pastor bila relasi tersebut dijalin sesuai dengan norma-norma hidup selibat.
Relasi interpersonal yang akrab ditemukan dalam relasi antara pastor dengan keluarga atau umat yang dianggap seperti keluarga. Dalam relasi ini ada trust, disclosure, dan compassion. Namun compassion juga tampak dalam relasi pastor dengan umat. Selain itu relasi interpersonal yang akrab juga ditemukan dalam relasi antara pastor dengan sesama pastor lainnya. Relasi ini dikategorikan sebagai sahabat karib. Namun demikian sesama pastor yang dianggap sebagai sahabat karib bukanlah sesama pastor dalam kategori rekan kerja atau teman sekomunitas.
Relasi interpersonal yang akrab juga diwarnai adanya sense of belonging. Pastor selalu mengusahakan agar sense of belonging dalam relasi akrab yang mereka jalin tidak menghambat kebebasan mereka dalam berkarya. Berkaitan dengan hal ini dimensi spiritual turut berperan pula dalam membina suatu relasi interpersonal yang akrab yang sesuai dengan tatanan hidup selibat.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)