Anda belum login :: 22 Feb 2025 12:33 WIB
Detail
BukuPerbedaan Kemampuan Sosial Antara Anak Usia Kanak-Kanak Awal yang Dititipkan dengan yang Tidak Dititipkan di TPA Berkualitas
Bibliografi
Author: Syiariel, Tamara ; Shanti, Theresia Indira (Advisor)
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2005    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-685
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Banyak orangtua yang menitipkan anaknya ke TPA, terutama orangtua di kota-kota besar seperti Jakarta. Banyak alasan yang mendasari alasan mereka tersebut diantaranya karena kesibukan, ingin anaknya pintar dan menguasai bahasa asing (sebagian TPA menggunakan bahasa Inggris bahkan Mandarin sebagai bahasa pengantar) bahkan adapula yang hanya sekedar mengikuti tren.
Di Indonesia, penelitian mengenai topik ini masih jarang dijumpai, padahal fenomena TPA sendiri mulai berkembang. Berkembangnya jumlah TPA ini tidak diiringi dengan bukti-bukti ilmiah mengenai efektivitas TPA itu sendiri. Penelitian dengan topik serupa banyak dilakukan di negara barat yang hasilnya belum tentu sesuai dengan kondisi Indonesia.
Kemampuan sosial anak sengaja dipilih menjadi aspek yang akan diteliti karena didasari oleh beberapa alasan. Pertama, kemampuan sosial anak merupakan hal yang sangat penting terlebih di kemudian hari dimana seorang anak akan memasuki berbagai dunia lain diluar lingkungan rumahnya. Seorang anak yang disukai atau sukses dalam pergaulan biasanya adalah anak yang mempunyai kompetensi sosial, bisa menahan emosi atau mood dan tidak menciptakan konflik (Fabes & Eisenberg, 1992). Kedua, dari berbagai hasil penelitian yang telah dilakukan diluar negeri diketahui bahwa TPA berkualitas memang terbukti memiliki efektivitas atau dampak positif terhadap kemampuan sosial anak (sebaliknya dampak TPA terhadap kemampuan kognitif masih diperdebatkan) karena itu peneliti tertarik untuk melihat bagaimana efektivitas TPA di Indonesia dimulai dari penelitian mengenai aspek perkembangan kemampuan sosial yang memang telah terbukti efektivitasnya di luar negeri. Ketiga, sebagian besar aktivitas yang dijalani di TPA memang lebih menitikberatkan pada aspek sosial.
Karena penelitian ini ingin melihat perbedaan kemampuan sosial antara anak yang mengikuti dititipkan dengan yang tidak dititipkan di TPA, maka subyek penelitian yang diambil adalah kelompok anak usia 3, 4, 5 dan 6 tahun (masa kanak-kanak awal) yang dititipkan di TPA dan kelompok anak usia 3, 4, 5, dan 6 tahun yang tidak dititipkan. Jumlah subyek yang diambil berjumlah 240 subyek dengan rincian: 120 subyek untuk kelompok yang dititipkan di TPA (30 untuk usia 3, 30 untuk usia 4, 30 untuk usia 5 dan 30 untuk usia 6) dan 120 subyek untuk kelompok yang tidak dititipkan di TPA (30 untuk usia 3, 30 untuk usia 4, 30 untuk usia 5 dan 30 untuk usia 6).
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang berbentuk skala. Dalam mengisi kuesioner anak diwakili oleh orangtua atau babysitter nya (salah satu) dan guru/caregiver nya (khusus untuk kelompok anak yang dititipkan di TPA).
Teknik analisis yang digunakan adalah independent sample t-test, uji one way anova dan metode statistik deskriptif.
Hasil dari penelitan ini menunjukkan adanya perbedaan dalam kemampuan sosial antara anak usia kanak-kanak awal yang dititipkan dengan yang tidak dititipkan di TPA berkualitas, dimana kemampuan sosial anak yang dititipkan di TPA cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak dititipkan di TPA, yang terlihat di setiap kelompok usia.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)