Penelitian ini dimaksud untuk mengetahui gambaran karakteristik aktualisasi diri pada remaja akhir yang mengalami perceraian orangtua ketika mereka berusia lebih muda. Penelitian ini berangkat dari perhatian peneliti terhadap banyaknya kasus perceraian yang terjadi dan dapat dibayangkan berapa banyak anak yang menjadi korban perceraian. Peneliti berupaya memberikan gambaran mengenai karakteristik aktualisasi diri yang dimiliki oleh remaja akhir walaupun mereka mengalami perceraian orangtua. Aktualisasi diri merupakan salah satu hirarki kebutuhan yang paling tinggi menurut Maslow. Aktualisasi diri merupakan proses memaknai diri (Maslow dalam Moi, 2002).
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam (depth interview). Pada penelitian ini diperlukan informasi yang mendalam mengenai latar belakang subjek, kehidupannya sebelum perceraian maupun sesudah perceraian, dan hal-hal yang terjadi selama rentang waktu antara pra perceraian dan pasca perceraian. Subjek yang diwawancara berjumlah 2 orang, dengan usia antara 19-25 tahun. Instrumen yang digunakan adalah tape recorder dan pedoman wawancara. Hasil wawancara disusun dalam bentuk verbatim, dan kemudian dicantumkan kode-kode, agar lebih mudah melakukan analisa dan interpretasi.
Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa tercapainya karakteristik aktualisasi diri pada remaja akhir yang mengalami perceraian orangtua berkaitan dengan beberapa faktor sebagai berikut, yaitu rentang waktu antara awal terjadinya perceraian sampai usia subjek saat ini, dukungan yang diperoleh dari orangtua, kualitas hubungan dengan orangtua yang tinggal bersama maupun dengan yang tidak tinggal bersama, latar belakang perceraian orangtua. Terdapat beberapa saran yang dapat diberikan bagi seluruh pihak yang tertarik untuk melanjutkan penelitian ini agar melakukan wawancara juga kepada orangtua, saudara kandung, teman-temannya dan significant other. Saran lain yang dapat diberikan adalah meneliti juga hal-hal yang berkaitan dengan topik ini sehingga dapat lebih menggali hubungan antara perceraian dan aktualisasi diri, selain itu juga mengkaitkan aktualisasi diri dengan variabel yang lain. Terdapat saran bagi orangtua dan remaja yaitu dukungan yang diberikan akan sangat membantu untuk mengembangkan potensi diri. |