Anda belum login :: 01 May 2025 13:29 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Perbedaan Neurotisisme Antara Remaja Laki-Laki dan Remaja Perempuan di Jakarta Menurut NEO-FFI (Survey Pada Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya)
Bibliografi
Author:
Laharjo, Gatot
;
Herabadi, Astrid Gisela
(Advisor)
Topik:
Neurotisisme
;
Remaja laki-laki
;
Remaja Perempuan.
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2005
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Gatot Laharjo's Undergraduate Theses.pdf
(636.0KB;
46 download
)
Gatot Laharjo's - INTISARI.pdf
(211.03KB;
3 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-743
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Emosi merupakan ungkapan perasaan seseorang terhadap suatu hal dan setiap orang memiliki caranya sendiri dalam mengungkapkan emosi, dan juga emosi yang diungkapkan bisa positif bisa juga negatif. Larsen (2005) mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa prediktor terbaik untuk mengungkapkan perasaan positif (positive mood) adalah extraversion, sedangkan prediktor terbaik untuk mengungkapkan perasaan negatif (negative mood) adalah neurotisisme. Ada teori yang mengungkapkan bahwa pada orang yang memiliki neurotisisme yang tinggi akan lebih menaruh perhatian pada ancaman dan kondisi yang tidak nyaman dari suatu lingkungan. Ketika seseorang memberikan perhatian terhadap ancaman maka orang tersebut akan mempersiapkan dirinya untuk menolak kondisi yang tidak nyaman tersebut. Hal ini akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku yang akan ditampilkan.
Setiap orang memiliki emosi dan menurut seorang peneliti dalam kehidupan seseorang masa remaja merupakan masa yang memiliki perubahan emosi yang cepat. Kelompok remaja laki-laki sering sering diperbandingkan dengan remaja perempuan. Laki-laki dianggap sebagai makhluk rasional sebagaimana sering bertindak lebih banyak menggunakan pikiran, sedangkan perempuan sebagai makhluk emosional dimana sering bertindak lebih banyak dengan berdasarkan perasaaan. Perempuan dianggap memiliki tingkat emosional yang lebih tinggi dibanding dengan laki-laki.
Penelitian ini ingin membuktikan apakah ada perbedaan neurotisisme yang signifikan antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (field studies) dengan perbandingan antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Pengambilan sampel dengan cara random sampling yang memiliki karakteristik remaja usia 18 hingga 21 tahun. Untuk pengujian perbandingan neurotisisme digunakan alat ukur NEO-FFI dengan item neurotisisme. Penelitian dilakukan terhadap 17 subjek laki-laki dan 22 subjek perempuan fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya. Perbandingan antar dua kelompok subjek dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov two sample test (large sample). Hasil penelitian ini membuktikan adanya perbedaan neurotisisme yang signifikan antara remaja laki-laki dan perempuan di fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)