Penelitian ini dilatarbelakangi dengan munculnya suatu fenomena di kalangan masyarakat Kelurahan Jatiwaringin, Kabupaten Bekasi yang sebagian besar masyarakatnya berada dalam golongan ekonomi menengah ke bawah. Lingkungan masyarakat tersebut sebagian besar memutuskan untuk tidak memasukkan anak-anaknya ke dalam pendidikan awal, yaitu pendidikan Taman Kanak-Kanak. Hal tersebut bertolak belakang dengan sebagian kelompok masyarakat yang lain, yang tetap memasukkan anaknya ke Taman Kanak-Kanak. Anak dari orang tua yang sudah mampu menstimulasi kapasitas kognitifnya melalui mainan dan buku-buku yang bersifat edukatif sebenarnya tidak terlalu membutuhkan pendidikan awal. Tetapi, dengan kurangnya stimulasi dari orang tua, maka anak akan membutuhkan pendidikan masa awal agar kapasitas kognitifnya dapat terasah. Kapasitas kognitif yang dimaksud disini adalah yang ada hubungannya dengan inteligensi. Secara khusus, tipe inteligensi yang ingin digali disini adalah fluid intelligence. Jenis inteligensi ini tepat untuk digali karena kemunculannya pada masa awal kanak-kanak, hampir tidak membutuhkan pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya, bersifat alami dan instingtif, serta mewakili aktivitas yang terjadi pada otak manusia ketika ada perbedaan struktur mental yang baru. Penelitian ini ingin melihat apakah ada perbedaan fluid intelligence pada anak yang mengikuti TK dengan yang tidak mengikuti TK. Penelitian ini bersifat non-eksperimental, dengan karakteristik subyek penelitian anak berusia 5 ½ - 6 ½ tahun, dan berasal dari satu wilayah, yaitu di beberapa RW dalam lingkungan Kelurahan Jatiwaringin. Subyek penelitian didapatkan dengan cara accidental sampling, dengan jumlah total subyek 60 orang, yaitu 30 orang yang mengikuti TK dan 30 orang yang tidak ikut TK. Pengukuran fluid intelligence dilakukan melalui pengadministrasian tes Raven¿s Coloured Progressive Matrices. Selain itu, diambil data tambahan berupa observasi perilaku subyek ketika tes berlangsung, dan wawancara kepada beberapa orang tua dari para subyek tersebut. Hasil yang diperoleh melalui uji statistik menyatakan bahwa terdapat perbedaan fluid intelligence yang signifikan antara kelompok anak yang mengikuti TK dengan kelompok anak yang tidak mengikuti TK. Salah satu hal yang banyak mempengaruhi terjadinya perbedaan tersebut dalam penelitian ini adalah karena lebih banyaknya stimulasi kognitif dan stimulasi yang diterima anak-anak yang bersekolah di TK dari ibu mereka yang ikut dalam mengajar mereka juga membantu anak-anak tersebut membuat pekerjaan rumah yan diberikan oleh sekolah. Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, pada penelitian selanjutnya disarankan agar menggunakan teknik sampling random dengan jumlah subyek yang lebih banyak. Selanjutnya untuk membantu masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah, ada baiknya Pemerintah Daerah Jawa Barat, Departemen Pendidikan Nasional, Institusi dan Yayasan Taman Kanak-Kanak, serta LSM bidang pendidikan lebih memperhatikan kesejahteraan anak. |