Kebijakan Kredit merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menjual produknya secara kredit, karena pengelolaan piutang berhubungan dengan tingkat likuiditas dan rentabilitas perusahaan. Apabila kebijakan kredit perusahaan lunak, maka penjualan kredit besar sehingga piutang perusahaan juga besar, yang kemudian disatu sisi menyebabkan tingkat likuiditas perusahaan meningkat sedangkan disisi lain tingkat rentabilitas perusahaan menurun. Begitu juga sebaliknya jika kebijakan kredit ketat, yang dapat berbentuk batas waktu pembayaran pendek, potongan penjualan kecil, pembebanan
bunga yang berat pada pembayaran piutang yang terlambat, maka yang akan terjadi adalah kebalikannya PT Modern Photo merupakan salah satu perusahaan yang sebagian penjualannya dilakukan secara kredit. Sehingga penulis akan melakukan analisis hubungan antara penjualan kredit PT Modern Photo Tbk terhadap tingkat likuiditas dan rentabilitas. Metodologi penelitian yang diterapkan penulis dalam tekhnik pengumpulan data adalah riset perpustakaan, sedangkan dalam pengelolahan data penulis menggunakan metode analisis statistik berupa analisis regresi linier dan non linier, berikut pengujian hipotesis atas keduanya. Data yang digunakan adalah Laporan keuangan perusahaan selama 5 tahun yaitu dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003. Dari hasil uji hipotesis baik atas koefesien regresi linier dan non linier menyatakan tidak ada hubungan antara tingkat perputaran piutang dengan rasio-rasio likuiditas maupun rasio-rasio rentabilitas didalam PT Modern Photo Tbk, Nampaknya kebijakan piutang yang ketat , yang berdampak pada perputaran piutang dagang hanya merupakan suatu faktor kecil yang tidak dominan, dan bukan merupakan faktor yang berpengaruh pada likuiditas dan rentabliitas perusahaan. Ini dikarenakan produk perusahaan adalah produk yang sudah terkenal, dan dipercaya
kualitasnya oleh masyarakat, sehingga baik perusahaan menjual produknya secara kredit maupun tunai, tidak terlalu berpengaruh terhadap pelanggan perusahaan. |