Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 berdampak sampai sekarang ini dimana Indonesia mengalami saat-saat sulit. Ketidakpastian politik dan ekonomi yang terjadi menyebabkan situasi yang kurang menguntungkan bagi sektor usaha terutama bagi industri kertas. Dampak yang terbesar yang disebabkan oleh situasi tersebut adalah naiknya harga bahan baku perusahaan-perusahaan kertas. Penelitian ini dilakukan pada lima perusahaan kertas yang go public. Metode penelitian menggunakan model penelitian deskriptif. Data yang digunakan merupakan data time series. Analisis rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio hutang, dan rasio profitabilitas. Rasio-rasio ini kemudian dibandingkan dengan rata-rata industrinya, sehingga dapat diketahui baik dan buruknya kinerja perusahaan tersebut. Perusahaan juga diprediksi potensi kebankrutannya dengan menggunakan metode Altman Z-Score. Hasil dari penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa rasio likuiditas, aktivitas, dan profitabilitas dari kelima perusahaan kertas berada dalam kondisi yang berfluktuasi tiap tahunnya dan cenderung membaik tetapi rasio leverage perusahaan berada dalam kondisi yang buruk kerena tingginya utang perusahaan. Berdasarkan analisis Altman Z-Score dapat dilihat bahwa kelima perusahaan memiliki hasil Z-Score dibawah 1,81 yang berarti resiko kebangkrutan tinggi. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan menghindari pinjaman dalam bentuk mata uang asing dan mulai memikirkan untuk menggunakan bahan baku alternatif yang lebih murah. |