Anda belum login :: 09 Jun 2025 07:11 WIB
Detail
ArtikelFormalisme Etika: Telaah Max Scheler Atas Etika Kewajiban Kant  
Oleh: Nugroho, Stanilaus
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi: Respons: Jurnal Etika Sosial vol. 9 no. 1 (Jul. 2004), page 30-38.
Topik: etika; Formalisme Etika; Etika Wajib
Fulltext: Stanislaus Nugroho.pdf (1.09MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: RR11.3
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: R20
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPemikiran etika Max Scheler sebagaimana terungkap datam bukunya Forma/ismus merupakan sebuah kelanjutan dan sekahgus juga dan terutama kritik terhadap pemikiran etika Immanuel Kant. Dalam kritik itu kita dapat melihat, dengan mengikuti Alfons Deeken, dua hal yang membdedakan antara Kant dengan Scheler. Pertama Kant maupun Scheter sependapat bahwa etika harus mendasarkan pada prinsip-prinsip a priori. Tetapi yang a priori itu, bagi kant, hanya berasal dari rasio murni Sedangkan bagi scheler yang a priori itu terkait dengan pengalaman langsung. Kedua, imperatif katoris Kant mengacu pada sebuah upaya pembentukan prinsip moral yang seragam dan univer¬sal. Akibatnya tidak ada ruang bagi keanekaragaman dan perbedaan nilai dalam etika Kant. Ini yang dikiritik oleh Scheler. Bagi Scheleç etika hanya bisa berbicara tentang kepentingan manusia apabila tersedia ruang bagi keanekaragaman dan perbedaan nilai. Dan nilai-nilai itu, kata Scheler, memiliki hirarki. Artinya tidak ada nilai yang sama tingkatannya. Ada nilai yang lebih rendah dari ni!ai yang lain, dan sebaliknya. Penjenjangan nilal itu didasarkan pada sejumlah kriteria.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)