Penyesuaian diri merupakan suatu proses mental dan tingkah laku yang mendorong seseorang untuk dapat diterima di lingkungannya. Untuk dapat diterima dalam lingkungan individu melakukan penyesuaian diri dengan cara mengubah diri sendiri sesuai dengan keadaan lingkungan dan mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau keinginan diri. Oleh karena itu, Satmoko ( 1990 ) menjelaskan bahwa penyesuaian diri merupakan interaksi kontinyu dengan diri sendiri dan orang lain.
Perwira menengah TNI-AL adalah individu yang telah lulus pendidikan AKABRI dan bekerja sebagai tentara nasional Indonesia Angkatan Laut dengan pangkat perwitra menengah ( Mayor, Letnan Kolonel, Kolonel ). Perwira menengah TNI AL biasanya telah berusia dewasa madya atau berusia 40 sampai dengan 60 tahun.
Masa pensiun merupakan suatu kondisi dimana individu harus berhenti dari suatu pekerjaan formal dan mengawali suatu peran baru dalam hidup. Penyesuaian diri terhadap masa pensiun cenderung menjadi salah satu penyesuaian yang paling sulit dalam kehidupan manusia, karena sering dianggap sebagai transisi bagi pola-pola hidup yang baru karena adanya perubahan dalam seluruh pola kehidupan.
Penelitian ini bertujuan untuk,mengetahui bagaimana sikap perwira menengah TNI-AL terhadap faktor-faktor penyesuai diri masa pensiun. Penelitian ini dilakukan terhadap 40 orang perwira untuk data penelitian. Penelitian dilakukan pada perwira menengah TNI-AL dengan pangkat mayor, letkol, dan kolonel yang sedang menjalankan masa persiapan pensiun. Variabel penelitian adalah penyesuaian diri, dengan jenis penelitian deskriptif. Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan skala sikap, diawali dengan penyusunan kisi-kisi berdasarkan teori yang ada. Analisis ujicoba dilakukan dengan mengadakan analisis rasional dilanjutkan dengan analisis empiris. Dari 60 pernyataan yang diuji coba, diperoleh 36 pernyatan valid, dengan nilai r table 0,312.
Penelitian dilakukan pada 40 orang perwira menengah, menghasilkan persentase jawaban tertinggi pada komponen perubahan pola hidup. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 60 % perwira memiliki penyesuaian diri tinggi, 40 % perwira memiliki tingkat penyesuaian diri sedang. Ternyata apa yang diperkirakan bahwa para perwira menengah TNI-AL merasa cemas dan sulit menyesuaikan diri menghadapi masa pensiun, tidak terbukti.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar perwira menengah TNI-AL dapat menyesuaikan diri menghadapi masa pensiun, yang mencakup perubahan pola hidup, perubahan harga diri, perubahan status sosial, dan perubahan pola kerja. |