| Dewasa ini pasar produk berkartu di Indonesia mengalami pertumbuhan cukup pesat. Munculnya Bank Penerbit Kartu Baru dan semakin besarnya Bank Penerbit Kartu Lama mengakibatkan persaingan dalam industri produk berkartu. Hal yang menjadi pemicu adalah pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi sehingga telah menggeser perilaku masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan dan belanja secara mudah, cepat, dan aman. Tingkat kompetensi yang ketat tesebut, menuntut perusahaan untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat sehingga mampu memenangkan persaingan. Terdapat beberapa hal yang mendorong dirumuskannya strategi pemasaran bagi produk berkartu Bank X yaitu target jumlah pemegang kartu tidak tercapai di tahun 2003 dan adanya ketidakpuasan nasabah terhadap fitur dan benefit produk berkartu Bank X. Oleh karena itu, penulis menetapkan rumusan permasalahan yang dibahas dalam penelitian adalah faktor-faktor apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi produk berkartu Bank X, bagaimana bentuk strategi pemasaran produk berkartu yang dilaksanakan oleh Bank X, dan strategi bersaing bagaimana yang sebaiknya diterapkan untuk menghadapi persaingan dalam bisnis produk berkartu. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini disamping untuk meningkatkan fee based income, juga dapat menjadi persiapan bagi Bank X untuk menghadapi persaingan yang lebih ketat di masa yang akan datang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis industri dan analisis SWOT. Sedang untuk perumusan strateginya menggunakan 3 tahap. Tahap input menggunakan matriks EFE dan EFI, tahap selanjutnya adalah pencocokan dengan menggunakan beberapa model yaitu matriks TOWS, matriks Internal-Eksternal, dan Matriks Grand Strategi. Pada tahap pencocokan ini diperoleh 2 alternatif strategi yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Menggunakan matriks QSPM, diperoleh hasil strategi penetrasi pasar dengan meningkatkan jumlah nasabah agar tertarik menggunakan produk berkartu Bank X, lebih menarik dibanding strategi pengembangan produk. Implementasi dari strategi penetrasi pasar tersebut adalah penentuan pasar sasaran yaitu wanita atau pria yang berusia 30 - 45 tahun dan dengan pendapatan Rp. 4 juta s/d Rp. 7 juta per bulan. Target ini dituju karena pada usia tersebut rata-rata wanita atau pria bekerja sudah tergolong relatif mapan dan berpenghasilan tetap rata-rata di atas Rp. 4 juta per bulan. Peta pemosisian produk berkartu didiferensiasikan melalui kombinasi keunggulan teknologi dan pricing. Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan produk berkartu Bank X antara lain adalah penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan service delivery, beraliansi strategis dengan pihak III (al.Master Card dll.), meningkatkan kualitas SDM, serta organisasi Card Center Bank X perlu mendapat dukungan dan komitmen dari top management. |