Anda belum login :: 09 May 2025 01:30 WIB
Detail
BukuAnalisis Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa dengan Menggunakan
Bibliografi
Author: Dwi, Natalia Nenny ; Salamun, Suyono (Advisor)
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2004    
Jenis: Theses - Master Thesis
Fulltext: Natalia Nenny Dwi Kurniawati's Master Theses.pdf (246.0KB; 67 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: MM-346
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan dalam industri asuransi, sangat perlu dilakukan. Alasan utama pengawasan tersebut adalah adanya fakta bahwa seluruh nilai (Value) dari janji (Promise) yang dijual pada masyarakat oleh perusahaan asuransi terletak pada kondisi perusahaan di masa yang akan datang.

Tiga alasan lain mengapa perlu dilakukan pengawasan adalah: Pertama, asuransi adalah komoditi yang didapat konsumen yang melakukan pembayaran dimuka dan manfaatnya (benefits) akan diperoleh di masa yang akan datang. Kedua, asuransi adalah perjanjian yang kompleks sehingga masyarakat pemegang polis seringkali kurang memahami perjanjian di dalam polis. Ketiga, biaya untuk mengasuransikan (insurance costs) seringkali kurang diperhitungkan secara jelas sehingga perusahaan asuransi seringkali menetapkan tarif yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, sehigga dapat berakibat buruk bagi perusahaan asuransi, masyarakat tertanggung maupun indusri asuransi itu sendiri. Perlunya pengawasan dalam bidang asuransi adalah karena industri asuransi membutuhkan keyakinan masyarakat.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu perangkat untuk mengukur kesehatan suatu perusahaan asuransi. Di Indonesia instansi yang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap industri asuransi adalah Direktorat Jendral Lembaga Keuangan atas nama Menteri Keuangan.

Dewasa ini pemerintah telah menentukan salah satu tolak ukur kesehatan asuransi yaitu melalui mekanisme RBC (Risk Based Capital). Pendekatan RBC mengharuskan perusahaan asuransi untuk mempertimbangkan resiko, baik dari segi kewajiban maupun dari segi investasi yang dilakukan. RBC adalah modal yang dibutuhkan perusahaan asuransi yang didasari pada resiko yang dijalankannya.

Tetapi kita tidak boleh terpaku semata-mata dengan angka RBC sebab bisa pula terjadi perusahaan besar yang sedang melakukan ekspansi , angka RBCnya akan kecil. Untuk itu perlu suatu sistem sebagai perbandingan yang dapat memberikan penilaian terhadap kesehatan suatu perusahaan asuransi. Salah satunya adalah yang akan dibahas dalam tulisan ini yaitu Early Warning System (EWS). EWS dapat memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan kesulitan keuangan dan operasi perusahaan asuransi di masa yang akan datang. Sistem ini menghasilkan rasio-rasio keuangan yang hampir sama dengan rasio keuangan pada umumnya yang terdiri dari Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Rasio Profitabilitas. Namun karena adanya beberapa perbedaan karakteristik perusahaan asuransi dengan perusahaan pada umumnya, beberapa rasio tertentu perlu disesuaikan.

Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai kesehatan dari perusahaan asuransi jiwa. Penulis menganalisa 44 perusahaan asuransi jiwa yang ada di Indonesia melalui EWS untuk mengetahui kondisi kesehatan perusahaan asuransi jiwa tersebut. Langkah pertama yang akan dilakukan ialah menghitung rasio keuangan EWS dari 44 perusahaan tersebut, lalu membandingkannya dengan tolak ukur rata-rata industri asuransi jiwa di Indonesia. Dari hasil perbandingan tersebut maka 44 perusahaan asuransi jiwa itu dapat dikelompokan kedalam 2 kelompok yaitu kelompok "Sehat" dan kelompok "Analisa Lanjut". Lalu dari hasil perhitungan rasio EWS yang ada, dibuat model Logistic Regression yang digunakan untuk melihat sejauh mana profitabilitas dan leverage mempengaruhi likuiditas suatu perusahaan asuransi.

Dari tabel kontingensi dan model Logistic Regression yang disajikan, dapat diambil kesimpulan bahwa Rasio Leverage lebih banyak memberikan kontribusi terhadap Rasio Likuiditas dibandingkan dengan Rasio Profitabilitas.

Melalui tulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi, bagi badan pengawasan asuransi di Indonesia yaitu dengan memudahkan mengidentifikasi perusahaan asuransi jiwa mana yang memerlukan pemantauan lebih jauh untuk menghindari kemungkinan terjadinya insolvencies di masa yang akan datang, juga bagi masyarakat awam untuk memiliki suatu alat ukur dalam memilih perusahaan asuransi yang sehat
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)