Anda belum login :: 07 Jun 2025 06:35 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Persepsi Ibu Rumah Tangga Yang Memiliki Anak Dan Ibu Rumah Tangga Yang Belum Memiliki Anak Terhadap Istilah Ibu
Bibliografi
Author:
Puri, Yangsri Kemala
;
Sutoyo, Nani Indra Ratnawati Nurrachman
(Advisor)
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2004
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Yangsri Kemala Puri's Undergraduated Theses.pdf
(595.0KB;
48 download
)
Yangsri Kemala Puri's - INTISARI.pdf
(424.4KB;
0 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-637
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Salah satu tugas perkembangan yang dianggap penting dalam masa dewasa madya adalah menjadi orang tua. Masyarakat sebenarnya mempunyai harapan peran tertentu terhadap wanita. Harapan peran terhadap wanita biasanya adalah tuntutan untuk melaksanakan peran tradisional yaitu sebagai istri dan sebagai ibu. Seorang wanita dewasa sebenarnya bisa disebut sebagai ibu apabila ia sudah menikah dan sudah memiliki anak. Predikat ibu menyangkut peran dan fungsi reproduksi wanita. Wanita dituntut untuk menjalankan fungsi reproduksi dengan menghadirkan anak serta menjadi sarana bagi pria untuk mempertahankan garis keturunan. Bisa dikatakan kalau wanita yang sempurna adalah wanita yang dapat membuktikan dirinya mampu menjadi ibu, dengan melahirkan anak dan mampu menjalankan peran sosialnya sebagai ibu rumah tangga. Bagi ibu rumah tangga yang sudah berhasil membuktikan dirinya mampu menjadi seorang ibu dengan melahirkan anak, dipanggil dengan sebutan ibu merupakan hal yang biasa saja. Tetapi bagi ibu rumah tangga yang belum memiliki anak, tidak jarang merasa sangat terganggu, tidak berharga dan menyalahkan diri sendiri.
Berdasarkan uraian diatas, ditambah lagi dengan adanya fenomena penggunaan istilah ibu yang mempunyai beberapa arti bagi wanita di dalam masyarakat Indonesia serta evaluasi pengalaman masa lalu ibu rumah tangga usia dewasa madya yang terkait dengan persepsinya terhadap istilah ibu dan harapan masyarakat terhadap wanita yang sudah menikah, maka penulis melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana persepsi ibu rumah tangga yang sudah memiliki anak dan yang belum memiliki anak terhadap istilah ibu.
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan skala perbedaan semantik. Skala ini biasa digunakan untuk mengukur persepsi subjek terhadap sesuatu. Pada penelitian ini skala perbedaan semantik digunakan untuk mengukur persepsi subjek tentang istilah ibu.
Hasil penelitian menyatakan pada kedua kelompok subjek memiliki perbedaan dan persamaan persepsi tentang istilah ibu. Bagi ibu rumah tangga yang sudah memiliki anak, mereka merasa lengkap dan sempurna karena telah memiliki anak. Sedangkan bagi ibu rumah tangga yang belum memiliki anak, mereka merasa belum sempurna sebagai seorang wanita karena belum bisa mengandung dan melahirkan anak. Walaupun demikian mereka tetap merasa bangga ketika dipanggil oleh orang lain dengan istilah ibu. Karena menurut mereka istilah ibu merupakan panggilan yang mulia.
Kedua kelompok subjek juga mempunyai pendapat yang sama bahwa saat ini pemakaian istilah ibu di dalam masyarakat telah bergeser dari arti yang sebenarnya. Mereka beranggapan saat ini istilah ibu dipakai untuk menghormati orang yang lebih tua. Menurut mereka istilah ibu selayaknya digunakan untuk memanggil wanita menikah yang sudah memiliki anak.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.078125 second(s)