Anda belum login :: 01 May 2025 13:20 WIB
Detail
BukuHip Hop Sebagai Reference Group Bagi Remaja Hip-Hopper Jakarta
Bibliografi
Author: Nurachman, Nani (Advisor); Natasia
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2004    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-604
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Musik memiliki peran penting dalam hidup remaja. Dalam penelitian yang dilakukan North, Hargreaves,dan O'Neill (2000) terhadap 2465 remaja di Inggris, diketahui bahwa musik merupakan hal yang penting bagi remaja karena dapat menggambarkan imej mereka terhadap dunia luar dan juga memuaskan kebutuhan emosional. Dalam perkembangannya, musik adalah satu budaya yang kini menjadi satu aliran yang mengumpulkan pendengarnya ke dalam satu kelompok massa yang besar. Berbagai macam kelompok atau komunitas pengikut aliran musik muncul dengan latar belakang sejarah yang berbeda-beda dan karakteristik anggotanya masing-masing.Aliran musik ini kemudian memiliki standar-standar yang diikuti dan digunakan untuk menilai diri sendiri dan orang lain di dalam atau luar kelompok. Kelompok semacam ini kemudian dikatakan memiliki standar yang bersifat normatif (standar untuk diikuti) dan komparatif (standar untuk menilai diri sendiri dan orang lain) (Kelley dalam Dawson & Chatman,2001). Salah satu trend musik remaja yang dipadukan dengan gaya hidup adalah hip hop. Secara sederhana, hip hop merupakan satu aliran musik yang didominasi oleh rap dan beat yang berasal dari bunyi drum. Tetapi secara umum, istilah hip hop mengacu pada satu budaya yang memiliki empat elemen, yaitu: graffiti art (seni tulisan atau gambar), breakdancing atau yang biasa dikenal dengan tari kejang atau patah-patah, DJ (disc jockey) yang memiliki tugas untuk memutar atau menciptakan musik dengan piringan hitam yang disebut turntable, dan emceeing (rap) yang berarti berbicara sesuai dengan ketukan yang berasal dari musik (Kompas, September 2003). Hip hop kemudian berperan dalam menyumbangkan definisi dari norma dan standar bagi tingkah laku dalam hal ini cara berpakaian, cara menghabiskan waktu, dan selera dalam musik. Hal ini kemudian menyebabkan hip hop diasumsikan menjadi satu reference group. Hip hop kemudian juga sampai ke Jakarta.
Dalam penelitian ini digunakan 50 orang responden (43 remaja putra dan 7 remaja putri) yang termasuk dalam empat kategori hip-hopper yaitu 29 breaker, 13penyuka musik dan gaya hip hop (6 remaja putra dan 7 remaja putri) dengan karakteristik berusia 13-24 tahun. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan tujuan tertentu. Untuk mengukur apakah hip hop menjadi reference group bagi remaja hip-hopper maka disusunlah kuesioner yang mengukur dimensi normatif dan komparatif dari standar-standar hip hop yang ada. Sedangkan untuk mengetahui makna dari hip hop bagi remaja hip-hopper digunakan pengambilan data kualitatif dengan metode wawancara yaitu percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Poerwandari,1998). Sementara untuk mendapatkan gambaran umum kecenderungan hip hop sebagai reference group bagi remaja hip-hopper Jakarta dilihat dari dimensi-dimensinya, maka dilakukan penghitungan statistik berdasarkan pengukuran nilai mean.
Berdasarkan gambaran dari data kuantitatif didapatkan bahwa secara umum dimensi-dimensi dalam hip hop lebih menonjol pada aspek normatif dibanding dengan komparatif. Berdasarkan data kualitatif ditemukan bahwa hip hop cenderung dihayati sebagai youth culture yang telah mendunia dan digunakan sebagai sarana untuk mengekspresikan diri bagi remaja lewat gaya pakaian, selera musik, dan pilihan kegiatan yang berhubungan dengan empat elemen hip hop.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.109375 second(s)