Di Negara berkembang seperti di Indonesia, pasar dikategorikan ke dalam dua bentuk, yakni pasar tradisional dan pasar modern. Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, Nomor 23/MPP/Kep/1/1998, tentang lembaga-lembaga usaha perdagangan, ketentuan umum bab I, pasal I, yang dimaksud dengan : Pasar Tradisional, adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, swasta, koperasi atau swadaya masyarakat dengan tempat usaha berupa toko, kios, dan tenda, yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil dan menengah, dan koperasi, dengan usaha skala kecil dan modal kecil, dan dengan proses jual beli melalui tawar-menawar. Sedangkan yang dimaksud dengan Pasar Modern, adalah pasar yang dibangun oleh pemerintah, swasta, atau koperasi yang dalam bentuknya berupa mall, supermarket, department store, dan shopping centre dimana pengelolaannya dilaksanakan secara modern, dan mengutamakan pelayanan kenyamanan berbelanja dengan manajemen berada disatu tangan, bermodal relatif kuat, dan dilengkapi label harga yang pasti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap pasar tradisional dan pasar modern (supermarket dan hypermarket). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian dilakukan penulis melalui kuesioner yang dibagikan kepada 200 mahasiswi Atma Jaya di kampus Universitas Katolik Atma Jaya, Semanggi. Untuk melihat persepsi konsumen tehadap masing-masing atribut dari kedua jenis pasar, digunakan tabel distribusi frekuensi dan nilai rata-rata hitung (mean), yang selanjutnya digambarkan dalam peta persepsi. Penulis juga meneliti faktor-faktor konsumen dalam memilih tempat berbelanja berdasarkan urutan-urutan dari yang paling negatif sampai dengan yang paling positif. Dari penelitian terhadap persepsi konsumen, diperoleh hasil bahwa pasar tradisional itu hanya memiliki satu keunggulan saja jika dibandingkan dengan pasar modern, yaitu dalam segi harga. Sedangkan pasar modern memiliki keunggulan dalam hal kelengkapan, tata letak, mutu, kemudahan mencapai lokasi, keluasan tempat parkir, kenyamanan ruang, keamanan, kebersihan, keramahan penjual, dan kecepatan penjual dalam melayani. Dari hasil analisis terhadap preferensi konsumen, terlihat bahwa saat ini pasar modern lebih sering dikunjungi daripada pasar tradisional. Jika hasil analisis terhadap persepsi konsumen dikaitkan dengan preferensi konsumen, maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi alasan konsumen lebih sering berbelanja di pasar modern daripada di pasar tradisional adalah karena pasar modern dapat menawarkan lebih banyak keunggulan jika dibandingkan dengan pasar tradisional. |