PT. JADDI PASTRISINDO Jakarta didirikan tanggal 22 Januari 1994, Perusahaan ini bergerak di bidang makanan ringan berlogo D? crepes yang berbentuk seperti kue martabak tipis garing dimana di dalam lapisan kue itu terdapat berbagai jenis rasa. Pada tahun 2003 ini jumlah outlet telah mencapai 120 buah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Pelatihan sumber daya manusia dinilai perlu bagi PT. JADDI PASTRISINDO, hal ini ditunjukkan oleh adanya program pelatihan dan pengembangan karyawan yang berpusat di jalan Kesehatan III No:13 (Jakarta Pusat) dengan fasilitas yang menunjang. Pelatihan PT. JADDI PASTRISINDO terbagi atas 3 macam, yaitu: - Pelatihan Teknis, seperti: pencampuran adonan dan memasak adonan. - Pelatihan Non teknis, seperti: kedisiplinan karyawan, kesopanan terhadap konsumen, dan kebersihan berpakaian seragam kerja. - Pelatihan Pemasaran, seperti: pemberian bonus bagi karyawan yang berhasil menjual crepes diatas target standart perusahaan.
Dengan adanya program pelatihan pada perusahaan, maka penulis ingin menganalisa hubungan antara program pelatihan (variabel X) dengan produktifitas karyawan (variabel Y) dengan cara menyebarkan kuisioner yang berjumlah 7 lembar kepada 60 orang karyawan dari 5 outlet di mall Ciputra, mall Puri Indah, mall Cinere, mall Taman Anggrek, dan mall Pondok Indah. Dari kuisioner tersebut diperoleh data yang kemudian ditabulasi dan dicari hubungannya dengan koefisien korelasi dengan hasil (r) sebesar 0,3656 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lemah antara pelaksanaan program pelatihan dengan peningkatan produktivitas karyawan pada PT. JADDI PASTRISINDO. Nilai koefisen penentu (KP) adalah 13,37%, sementara sisanya sebesar 86,63% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Penulis juga menggunakan uji statistik atas hubungan tersebut. Berdasarkan uji statistik tersebut diperoleh to sebesar 2,99148, maka hipotesa nol (Ho) ditolak dan Ha diterima karena to=2,99148 > t /2=2,0003. Dari seluruh perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara pelaksanaan program pelatihan dengan peningkatan produktifitas karyawan PT. JADDI PASTRISINDO, namun hubungan tersebut lemah. Menurut saya, hubungan yang lemah tersebut diakibatkan oleh karena pekerjaan daripada PT. JADDI PASTRISINDO tidak memerlukan tehnologi yang tinggi. Jadi tanpa pelatihan yang khususpun, karyawan perusahaan tetap dapat bekerja. |