Penyimpangan atau distorsi berkomunikasi sering terjadi karena perbedaan latar belakang (Frame of reference). Anak-anak belasan tahun menangkap masalah berbeda dari orangtua mereka, dan dekan fakultas menangkap persoalan berbeda dari para anggota fakultas. Sayangnya, ketidaksamaan dalam membuat sandi dan menguraikan sandi menimbulkan hambatan komunikasi. Komunikasi antar orang dengan orang tidak semata-mata tergantung dari teknologi, tetapi juga tergantung dari kekuatan dalam diri orang dan dalam lingkungannya. Komunikasi adalah ?Proses di dalam? orang. Agar dapat melaksanakan komunikasi dengan baik antar karyawan, yang dalam penelitian ini adalah para karyawan Perpustakaan Universitas Atma Jaya, maka Perpustakaan harus mengerti benar apa yang menjadi harapan-harapan atau kebutuhan para karyawannya, sehingga para karyawan tersebut dapat merasakan kepercayaan. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil sample 4 orang karyawan yang masing-masing memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, yang terbagi dari beberapa ruangan yaitu ruang sirkulasi, ruang tata usaha, ruang pengolahan data, dan ruang jurnal, untuk mengetahui apakah ada hambatan komunikasi antara karyawan. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode analisis kualitatif, dan untuk menjawab perumusan masalah mengenai pelaksanaan komunikasi antar karyawan, maka pendekatan yang dipergunakan adalah studi kasus dengan desain deskriptif dan untuk pengolahan datanya penulis menggunakan teknik wawancara yang mendalam. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan komunikasi antar karyawan sudah berjalan dengan lancar, hanya saja masih ada beberapa hambatan komunikasi yang masih diragukan. Untuk itu maka perpustakaan harus melakukan kegiatan seperti sarasehan, rapat, dan sejenisnya untuk terus meningkatkan kinerja perpustakaan agar dapat memberikan harapan-harapan atau kebutuhan untuk berpendapat dan di dengarkan para karyawan. |