Untuk mengatasi masalah penurunan produktivitas pada line produksi, PT. LEDIN senantiasa melakukan peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas tersebut diselaraskan dengan Sasaran Manajemen Perusahaan yang menghendaki agar peningkatan produktivitas terjadi pada line 4A dan line 4B bagian produksi remote control. Sejauh ini perusahaan melakukan pengukuran produktivitas secara sederhana dengan menghitung perbandingan antara kecacatan produk dengan hasil yang diproduksi (disebut sebagai P/A = Process Average). Masalahnya nilai ini belum secara lengkap menggambarkan permasalahan produktivitas yang ada dan faktor-faktor apa saja yang menghambat peningkatan produktivitas pada line 4A dan 4B. Oleh karenanya perlu dilakukan pengukuran produktivitas dengan menggunakan metode Objective Matrix (OMAX) sehingga nilai indeks produktivitas perusahaan daapat dihitung dan faktor-faktor yang menghambat produktivitas dapat diketahui. Selanjutnya dari faktor-faktor tersebut dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan dari usulan perbaikan yang diajukan. Pengukuran produktivitas dilakukan melalui kriteria-kriteria produktivitas terpilih, yaitu : minimasi jumlah produk rework (kriteria 1), minimasi jumlah PCB COB yang cacat (kriteria 2), efisiensi penggunaan PCB COB (kriteria 3), efisiensi penggunaan man-hour (kiteria 4), minimasi jumlah absen pekerja (kriteria 5), dan efektivitas pencapaian target produksi (kriteria 6). Pengukuran produktivitas dilakukan dari bulan Desember 2003 sampai Juni 2004 dengan standar awal dari bulan Desember 2003 sampai Februari 2004. Indeks produktivitas yang didapat selama periode performansi berturut-turut untuk line 4A adalah : 186,118%, ; 173,808% ; 164,283% ; 164,283% ; 191,862%. Sedangkan untuk line 4B adalah : 158,384% ; 187,897% ; 203,768% ; 180,256%. Berdasarkan perhitungan nilai indeks produktivitas diketahui faktor-faktor yang menghamabat peningkatan produktivitas adalah : banyaknya jumlah PCB COB yang cacat (kriteria 1) yang mengakibatkan penurunan efisiensi penggunaan PCB COB dalam produksi (kriteria 3). Penyebab tersebut dan dipengaruhi oleh kemampuan manusia yang menurun mengakibatkan terjadinya rework produk sehingga jumlah produk rewok meningkat (kriteria 1). Upaya untuk memperbaiki faktor-faktor penghambat tersebut diprioritaskan dengan menggunakan metode FMEA. Usulan untuk mengurangi jumlah PCB COB yang cacat dan meningkatakan efisiensi penggunaan PCB COB dalam produksi adalah dengan selalu melakukan corrective action kepada suplier PCB COB. Usulan perbaikan untuk menurunkan jumlah produk rework adalah dengan memberikan pelatihan tambahan bagi para operator line 4A dan 4B, meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja, serta membuat standar setting mesin untuk setting tinggi genangan timah, temperatur dan pallet untuk setiap model remote control yang dibuat. Usulan perbaikan yang dapat diimplementasikan memberikan hasil adanya peningkatan skor antara sebelum dan sesudah implementasi untuk kriteria 1, 4, 6 yang dapat diimplementasikan.. Untuk line 4A, skor sebelum implementasi 4,7,10 dan skor setelah implementasi 6,10,10. Sedangkan untuk line 4B, skor sebelum implementasi 4,6,7 dan skor setelah impelementasi 6,10,9. |