PT Indah Jaya adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam industri tekstil, khususnya untuk jenis bahan handuk, dengan jenis produk yang dihasilkan seperti pool towels, bath towels, hand towels, face towels, washing gloves, bath mats, bath robes, bay towels. Perusahaan berusaha untuk memenangkan persaingan namun hal tersebut tidaklah mudah karena bergantung oleh berbagai faktor baik itu internal maupun ekstenal. Pengukuran produktivitas belum pernah dilakukan di perusahaan, dan perusahaan tidak mengetahui faktor-faktor apa yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas, oleh sebab itu perlu dilakukan pengukuran untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat peningkatan produktivitas perusahaan. Pengukuran produktivitas pada perusahaan dengan menggunakan metode OMAX, karena dengan metode ini memungkinkan dijalankannya aktivitas perencanaan, pengukuran, penilaian, dan peningkatan produktivitas secara sekaligus dan faktor-faktor yang berpengaruh dapat diidentifikasikan dengan baik. Pada pengukuran produktivitas ini terdiri dari 9 kriteria yang terpilih yaitu minimasi produk cacat (1), minimasi produk rework (2), minimasi scrap (3), efisiensi pemakaian tenaga kerja (4), efisiensi pemggunaan material (5), optimalisasi kapasitas produksi (6), minimasi jumlah jam absen (7), minimasi jumlah jam lembur (8), dan minimasi jumlah karyawan tidak hadir (9). Indeks produktivitas yang tercapai selama periode pengukuran dari Januari sampai dengan Juni 2004 berturut-turut adalah 229.9303, 170.5575, 194.1406, 218.4322, 240.1780, 269.3470. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kriteria yang memiliki nilai performansi dan skor terendah yaitu 0.4960 adalah pada kriteria 2 yaitu jumlah rework oleh sebab itu diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan. Tindakan perbaikan adalah dengan menggunakan metode FMEA dan usulan perbaikannya adalah melakukan program training secara berkala pada operator, menggunakan alat waterflow yang otomatis pada setiap mesin, pengecekan ulang terhadap takaran warna yang akan digunakan dalam proses, pengecekan terhadap fungsi heater secara teratur, standarisasi toleransi selisih takaran warna yang digunakan. Berdasarkan hasil implementasi yang diterapkan dari usulan perbaikan terlihat adanya peningkatan skor yaitu untuk kriteria 1,2 dan 6. Skor sebelum implementasi berturut ? turut adalah 6.9835, 0.4960, 8.7680 dan skor sesudah impelementasi adalah 7.7398, 3.3617, 10. |