Stres pada seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor yang diperhatikan dalam penelitian ini adalah perceraian orang tua. Perceraian orang tua biasanya menimbulkan dampak yang negatif. Perceraian orang tua bisa menimbulkan stres pada anak terutama jika perceraian itu sudah dirasakan anak sejak masih kecil, dan pengaruhnya akan dirasakan setelah mereka dewasa nanti Untuk itu perlu adanya suatu usaha dalam menangani stres tersebut, supaya tidak menimbulkan hal-hal yang dapat menghambat perkembangan jiwa seseorang.
Penelitian ini ingin melihat apakah ada perbedaan coping stress antara remaja laki-laki dan remaja perempuan pada keluarga bercerai. Untuk mendapatkan perbedaan coping stress ini digunakan Ways of Coping Questionaire dari Lazarus dan Folkman (1984). Kuesioner ini terbagi atas dua bagian, yaitu problem-focused coping (33 pernyataan) dan emotion-focused coping (33 pernyataan).
Hasil penelitian adalah sebagai berikut, ada perbedaan problem-focused coping antara remaja laki-laki dan remaja perempuan pada keluarga bercerai, dengan hasil hipotesis nol ditolak (t hitung 3,267 >t tabel 2,048). Sedangkan penelitian melihat perbedaan terhadap emotion-focused coping, terbukti ada perbedaan, hipotesis nol ditolak dengan t hitung 3,347 < t tabel 2,048.
Peneliti mengajukan beberapa saran untuk para orang tua untuk membantu mengendalikan stres pada anak khususnya para remaja akibat dari perceraian orang tua, supaya mereka dapat berkembang lebih optimal dan dapat menjalankan hidupnya dengan lebih baik. |