PT. Surya Satrya Timur Corporation merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri pengolahan kayu lapis. Salah satu jenis produk yang dihasilkan adalah plywood. Untuk dapat memenangkan persaingan yang ketat, perusahaan berusaha meningkatkan kualitas produk dengan menerapkan suatu program pengendalian kualitas secara terstruktur dan berkesinambungan, yaitu Six Sigma dengan metode Define-Measure-Analyze-Improve-Control. Penelitian dilakukan pada bulan April 2004 ? Juni 2004. Dimulai dengan tahap Define untuk mendefinisikan produk yang akan ditingkatkan kualitasnya yakni produk plywood ukuran tipis ketebalan 2,4 mm. Kemudian mencari karakteristik kunci dan diperoleh sebanyak lima, yaitu delaminasi face/back, core lap, press mark, pengamplasan tidak sempurna dan splite/pecah face. Pada tahap Measure dilakukan pengukuran terhadap permasalahan dengan mengambil data dari bulan Januari 2004 ? Maret 2004. Sehingga diketahui kapabilitas proses sebesar 0,96; tingkat sigma 4,269 dengan DPMO 2816 dan biaya akibat kualitas yang buruk sebesar Rp 152.126.000,00. Setelah itu dilakukan analisis (tahap Analyze) terhadap tiga cacat terbanyak dengan brainstorming untuk membuat diagram sebab akibat. Lalu dibuat pertanyaan berdasarkan diagram tersebut untuk dibagikan kepada karyawan. Dari hasil jawaban dapat dilakukan analisis 5-Why untuk mengetahui akar permasalahan dari setiap cacat, yaitu tidak ada peraturan seleksi bahan input, tidak ada standar teknik pengeleman dan belum ada perubahan metode/urutan kerja. Kemudian ditetapkan rencana tindakan perbaikan (tahap Improve) dengan metode 5W-2H dan selanjutnya dilakukan implementasi pada tanggal 17 ? 19 Juni 2004 dan 21 ? 23 Juni 2004 serta diperoleh kapabilitas proses sebesar 0,98; tingkat sigma 4,322 dengan DPMO 2386 dan biaya akibat kualitas yang buruk sebasar Rp 15.158.000,00. Dengan demikian penerapan Six Sigma ini diharapkan dapat membantu mengurangi produk cacat sehingga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. |