Kegiatan perdagangan di bursa efek Jakarta semakin berkembang sejalan dengan perkembangan ekonomi Indonesia. Dari pihak perusahaan, sebagai penerbit efek, pasar modal berfungsi sebagai sumber pembiayaan kegiatan usaha yang relative mempunyai biaya rendah. Dari pihak investor, pasar modal berfungsi sebagai instrument untuk melakukan investasi. Kinerja perusahaan yang sudah mencatatkan sahamnya di bursa efe, dapat diukur berdasarkan Laporan Keuangan yang secara periodic wajib dilaporkan kepada BAPEPAM. Berdasarkan laporan Keuangan tersebut, digunakan rasio-rasio keuangan antara lain: “Earning Per Share”, “Price Earning Ratio”, “Devidend Payout Ratio”, “Price to Book Value”, “Return On Investment”, “Return on Equity”, “Net Profit Margin”, “Operating Profit Margin”, dan “Devidend Yield” sebagai factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan “Market Price”. Peneliti mencoba melakukan analisis pengaruh antara perkembangan “Market Price” dan rasio keuangan terhadap perusahaan yang bergerak di sektor asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dalam periode tahun 1997 sampai tahun 2000. Dari data yang diperoleh oleh peneliti dari Pusat Penelitian Pasar Modal jumlah perusahaan asuransi yang terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sampai akhit tahun 2000 ada 11 (sebelas) perusahaan sebagai populasi perusahaan asuransi. Berdasarkan analisis pengaruh antara perkembangan “Market Price” dan rasio keuangan dengan program statistik SPSS versi 10.0, diperoleh bahwa rasio keuangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan “Market Price” hanya rasio “Price to Book Value”. Variabel tersebut digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis regresi berganda. Hasilnya adalah terdapat hubungan/korelasi yang kuat sebesar 0.024 (lebih kecil dari alpha = 0.05) ntara “Market Price” dengan faktor tersebut. Peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa rasio keuangan tidak selalu merupakan variable dominant yang berpengaruh terhadap perkembangan “Market Price” karena variable tersebut hanya sebesar 45 % (empat puluh lima persen) dapat dijelaskan oleh “Market Price”, sedangkan sisanya sebesar 55% (lima puluh lima persen) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain selain “Market Price” tersebut, seperti : mempertimbangkan reputasi dari pengelola/manajemen perusahaan, prospek perusahaan di masa dating, keadaan perekonomian (tingkat bunga, inflasi, dan lain-lain) baik nasional maupun internasional dan informasi lainnya yang bias diakses supaya keputusan investasi menjadi optimal. |