Pusat informasi pada sektor jasa perbankan merupakan hal yang signifikan dan memegang peranan penting guna mendukung peningkatan efisiensi dan efektifitas serta kinerja bank yang bersangkutan. Oleh karena itu, perlu diketahui determinan-determinan (faktor) apa sajakah yang dapat menentukan keberhasilan dari penciptaan suatu Pusat Informasi. Determinan-determinan tersebut antara lain yaitu kualitas aplikasi yang dikembangkan dan dibutuhkan oleh pengguna, kecukupan diri pengguna, komitmen organisasi, keanekaragaman jasa, kualitas jasa, fasilitas bagi EUC dan kejelasan peran Pusat Informasi. Berdasarkan hal diatas, maka penulis melakukan pengujian dan evaluasi pada sektor jasa perbankan yang ada di Indonesia yaitu Bank Lippo, Bank Mandiri, Bank Mega, Bank Niaga dan BRI, untuk mengetahui hubungan diantara determinan tersebut dan determinan-determinan mana saja yang memiliki dampak langsung pada keberhasilan penciptaan suatu Pusat Informasi dan mana yang bekerja secara tidak langsung. Metode yang digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan uji kualitas data, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan program SPSS. Dari hasil pengujian dan evaluasi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa enam dari delapan determinan yaitu kualitas aplikasi, kecukupan diri pengguna, kualitas staf, keanekaragaman pelayanan, fasilitas bagi EUC dan kejelasan peran Pusat Informasi mempunyai dampak langsung dan signifikan terhadap Pusat Infomasi sedangkan dua determinan lainnya yaitu komitmen organisasi dan kualitas jasa mempunyai hasil yang berlawanan. Selain itu, penulis juga telah memberikan saran-saran perbaikan agar sektor jasa perbankan di Indonesia dapat lebih memperhatikan determinan-determinan penentu keberhasilkan penciptaan suatu Pusat Informasi, sehingga sektor jasa perbankan dapat tetap eksis dan mampu bersaing baik dengan bank-bank local maupun asing. |