Anda belum login :: 19 Apr 2025 11:21 WIB
Detail
BukuEvaluasi Perlakuan Akuntansi dan Penyajian Sewa Guna Usaha dalam Laporan Keuangan Ditinjau dari Sisi Lessor (Studi Kasus PT SGF)
Bibliografi
Author: Wahyucahyono, Agustinus ; Widyastuti, Etty (Advisor)
Topik: Evaluasi; Perlakuan Akuntansi; Penyajian Sewa Guna Usaha; Laporan Keuangan; Ditinjau dari Sisi Lessor; Studi Kasus PT SGF
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2003    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Agustinus Wahyucahyono's Undergraduated Theses.pdf (778.0KB; 116 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FEA-2645
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Sewa guna usaha atau leasing merupakan alernatif sumber pembiayaan yang sangat fleksibel dan mempunyai banyak kelebihan. Perusahaan banyak yang memanfaatkan leasing sebagai jalan keluar untuk mendapatkan barang modal. Perkembangan perusahaan leasing menimbulkan kesulitan tentang bagaimana perlakuan akuntansi transaksi leasing. Penulis mencoba untuk menganalisis perlakuan akuntansi leasing dan penyajiannya dalam laporan keuangan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yang akan memberikan gambaran secara sistematis tentang kesesuaian perlakuan akuntansi dan penyajian dalam laporan keuangan yang dilakukan oleh PT. SGF dengan mengacu pada PSAK NO. 30 dan menganalisis dampaknya terhadap laporan keuangan PT. SGF.
PT. SGF dalam kontrak leasingnya memberikan pilihan cara pembayaran pembayaran di depan atau pembayaran di belakang. Suku bunga dan jenis perhitungan bunga yang digunakan disepakati oleh kedua belah pihak. PT. SGF tidak mencatat security deposit atau initial payment karena lessee langsung membayarnya ke supplier. Pada akhir masa kontrak lease, lessee dapat menggunakan hak opsi yang telah ditawarkan oleh perusahaan. Namun besarnya hak opsi tidak sama dengan security deposit. Hak opsi yang ditawarkan sangat kecil, sehingga lessor (PT. SGF) tidak melakukan pencatatan terhadap adanya hak opsi yang diambil oleh lessee. Jangka waktu sewa guna usaha yang diberikan yaitu tiga tahun atau 36 bulan. Semua ini membuat transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai finance lease.
Hasil analisis menyimpulkan bahwa perlakuan akuntansi sewa guna usaha PT. SGF kurang sesuai dengan PSAK NO. 30. Perusahaan tidak melakukan pencatatan terhadap opsi yang diambil oleh lessee disaat kontrak berakhir sehingga hak opsi tersebut tidak tercatat dan perusahaan dianggap tidak memberikan hak opsi karena PT. SGF tidak memberikan nilai terhadap opsi tersebut. Selain itu dengan tidak dimasukkannya nilai sisa dalam perhitungan pendapatan sewa guna usaha dan tidak ada penjurnalan dalam penggunaan hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan, akan mengakibatkan informasi dalam laporan keuangan menjadi tidak akurat dan menyimpang dari ketentuan PSAK NO. 30.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.0625 second(s)