Tahun-tahun awal di abad keduapuluh satu ini menunjukkan sebuah tanda pada para pebisnis dan perusahaan-perusahaan. Efisiensi menjadi salah satu tema utama karena efisiensi sangat mempengaruhi perusahaan guna mampu tetap tampil di dunia persaingan yang semakin tak mengenal batas-batas negara. Persediaan, sebagai salah satu aktiva lancar terpenting baik dari segi fungsinya maupun materialitas dari nilainya, memiliki peranan yang besar guna menentukan kemampuan bersaing sebuah perusahaan. Menyadari pentingnya persediaan itu, baik dari segi efisiensi biayanya maupun manfaatnya yang sangat mendasar, maka penulis hendak melakukan analisa terhadap biaya persediaan pada Percetakan PT Gramedia, sebagai sebuah studi kasus mengenai teori-teori biaya persediaan yang didapatkan penulis semasa kuliah di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Unika Atma Jaya. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan analisa Economic Order Quantity guna menganalisa biaya persediaan yang paling optimal dapat dicapai oleh Percetakan PT Gramedia. Sementara itu periode yang diambil guna penelitian ini adalah dari bulan Mei 2002 sampai dengan April 2003, yang sama dengan satu tahun. Penulis akan mengambil data berkaitan persediaan tinta warna cyan yang akan diproses oleh Percetakan PT Gramedia guna mencetak surat kabar, majalah, poster dan lain sebagainya. Dari pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis, maka penulis menyimpulkan bahwa Percetakan PT Gramedia memiliki biaya persediaan tinta warna cyan untuk periode tersebut sebesar 103.291.927 rupiah, dengan jumlah pemesanan enam kali. Sementara itu jumlah persediaan pengaman adalah sebanyak 18.025 kilogram. Setelah melakukan analisa terhadap data-data yang ada maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Percetakan PT Gramedia akan dapat menghemat biayanya sebesar 37.390.803 rupiah apabila jumlah pemesanan adalah tujuh kali. Percetakan PT Gramedia juga akan mampu menekan biaya persediaan guna mengadakan persediaan pengaman sampai 28.538.972 rupiah jika menggunakan tingkat service level 85 persen dan jumlah persediaan 4.210 kilogram saja. Untuk jenis tinta yang dipakai, maka perusahaan sebaiknya menggunakan jenis tinta impor karena terbukti lebih ekonomis dibandingkan tinta lokal. Kelemahan tinta impor hanyalah waktu lead time yang lama, dan itu bisa diatasi dengan melakukan pemesanan berkala dengan rentang waktu yang pendek sebanyak tujuh kali di awal-awal periode perusahaan. Dari hasil analisa diatas maka dapat disimpulkan bahwa Percetakan PT Gramedia belum secara optimal menggunakan sumber daya perusahaannya di dalam persediaan. Jika menggunakan analisa Economic Order Quantity maka perusahaan dapat lebih menghemat pemakaian sumber dayanya di dalam persediaan. Total penghematan yang bisa dilakukan oleh Percetakan Pt Gramedia pada periode 2002 adalah sebesar 37.390.803 rupiah untuk biaya persediaan saja. Perusahaan dapat juga melakukan kombinasi antara tinta lokal dengan tinta impor guna mengatasi kelemahan waktu tunggu yang lama dari tinta impor. Namun sebaiknya tinta lokal hanya dipakai dalam volume yang sedikit dan hanya untuk berjaga-jaga saja. |