Department Engineering dan Maintenance PT. Navika Beverages mengalami berbagai macam permasalahan maintenance yang menyebabkan rencana volume produksi tidak tercapai, antara lain : sering terjadi kerusakan pada mesin operasi pembotolan (bottling line) sehingga terhentinya proses produksi, tidak dilaksanakannya program perawatan pencegahan dengan baik dan menyeluruh pada peralatan produksi dan mesin-mesin produksi, perawatan dan perbaikan dilakukan setelah terjadi kerusakan mesin serta autonomous maintenance belum di- implementasikan. Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah tingkat keefektifan penggunaan mesin selama mesin tersebut beroperasi. TPM mempertimbangkan OEE sebagai salah satu ukuran performance dan perbaikan yang signifikan, dimana persentase OEE dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu ketersediaan waktu mesin untuk beroperasi (Availability), kinerja mesin (Performance Efficiency), dan kualitas produk (Rate of Quality Product). Overall Human Ineffectiveness adalah tingkat ketidakefektifan operator pada saat melakukan pekerjaannya. Besarnya persentase OHI dipengaruhi oleh Ineffectiveness Effort dan Non Value Added Effort. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektifitas penggunaan mesin (OEE) untuk mesin pembotolan (bottling line) pada line-2 periode Januari-Juni 2003 adalah tidak maksimal, dan ketidakefektifan operator (OHI) adalah sangat rendah sehingga dapat dikatakan kinerja operator sudah cukup efektif. Serta penyebab gangguan dipengaruhi oleh 5 faktor utama yaitu pada manusia, mesin, material, metode, dan measurement (pengukuran). |