TelkomFlexi yang diluncurkan sejak akhir November 2002 lalu di Surabaya menuai berbagai reaksi dari pemerintah, operator telekomunikasi, maupun konsumen. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat konsumen untuk menggunakan TelkomFlexi, maka dilakukan penelitian terhadap pelanggan TelkomFlexi, pelanggan telepon selular non Flexi dan konsumen non user selular, mengenai prilaku dan ekspektasi mereka terhadap TelkomFlexi, untuk menjadikan Flexi sebagai produk yang unggul dengan kualitas layanan yang prima dan dapat memuaskan ekspektasi konsumen dengan baik. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian. Penyebarannya dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling. Dari data yang diperoleh melalui kuesioner, maka dilakukan pengolahan data yang meliputi statistik deskriptif, Analisis Biplot dan Analisis Kuadran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TelkomFlexi diasosiasikan sebagai ?HP dengan pulsa murah? oleh pengguna TelkomFlexi dan ?TelkomFlexi : Bukan telepon biasa? oleh bukan pengguna TelkomFlexi. Merek SIM card yang pernah digunakan dari dulu hingga sekarang oleh pengguna TelkomFlexi adalah TelkomFlexi Classy, sedangkan pemakai seluler non Flexi cenderung memilih Simpati. Alasan pelanggan memakai TelkomFlexi adalah karena pulsanya murah. Perilaku menggunakan telepon seluler baik TelkomFlexi maupun SIM card lain adalah untuk bisnis/kerja. Responden bukan pengguna TelkomFlexi memiliki persepsi harga pulsa TelkomFlexi adalah ?sama dengan telepon rumah?. Bagi pelanggan TelkomFlexi, menempatkan TelkomFlexi sebagai produk yang kartunya mudah didapat, proses menjadi pelanggan mudah, memiliki layanan purna jual banyak, layanan purna jualnya baik, dan voucher mudah didapat. Menurut responden, prioritas yang perlu diperbaiki dalam TelkomFlexi adalah blank spot minimal, channel distribusi menyebar dan lengkap dan kualitas suara lebih jernih. |