Perkembangan Sistim Pendidikan di Indonesia pada dasawarsa-dasawarsa akhir ini sangat pesat. Salah satu indikasinya adalah penggunaan kurikulum yang berubah-ubah. Sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945, sejumlah kurikulum telah dilaksanakan seperti kurikulum 1968, 1975, 1984 dan 1994. Kurikulum terakhir dipergunakan bagi Sekolah Menengah Umum sampai saat ini adalah kurikulum 1994, dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 061/U/I993 tanggal 25 Pebruari 1973. Perbedaan antara kurikulum 1984 dengan 1994 untuk pelajaran bahasa Inggris terletak pada pendekatan yang digunakan. Untuk kurikulum 1984 menggunakan pendekatan komunikatif sedangkan kurikulum 1994 menggunakan pendekatan kebermaknaan. SMU 16, 24, dan 90 di Jakarta adalah SMU yang dipilih penulis sebagai obyek studi karena ketiga SMU tersebut adalah SMU rata-rata yang ada di Jakarta. Seperti diketahui bahwa di Jakarta terdapat SMU diatas rata-rata, rata-rata, dan dibawah rata-rata. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan a) macam pola interaksi yang digunakan guru Bahasa Inggris dalam proses belajar mengajar, b) teknik presentasi yang digunakan, c) alat yang digunakan, d) masalah yang dihadapi guru Bahasa Inggris dan e) jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut oleh guru. Studi ini adalah diskriptif - kualitatif. Data tidak dikumpulkan dalam bentuk nilai namun dalam bentuk percakapan antara guru dengan murid, murid dengan murid, atau guru-murid dengan murid di dalam kelas. Dalam mengumpulkan data, penulis mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas Bahasa Inggris untuk mengadakan pengamatan langsung tentang pola interaksi, teknik presentasi, dan alat yang digunakan guru Bahasa Inggris di dalam kelas, namun penulis tidak terlibat dalam proses belajar mengajar itu sendiri. Hasil dari studi ini menyatakan bahwa: guru-guru Bahasa Inggris di tiga SMU di Jakarta melaksanakan tiga macam interaksi yaitu interaksi satu arah, dua arah, dan beberapa arah yang dikombinasikan dalam satuan proses belajar mengajar. Dari ketiga macam pola interaksi ini, pola interaksi dua arah adalah paling sering digunakan oleh para guru. Dalam teknik mengajar, para guru menggunakan teknik kuliah, tanya-jawab, diskusi dan pemberian tugas. Dalam proses belajar mengajar keempat teknik ini dikombinasikan. Teknik kuliah paling sering digunakan oleh guru BI SMU 16, sedangkan teknik tanya-jawab sering digunakan oleh guru BI SMU 24 dan 90. Dalam penggunaan alat, guru BI SMU 16 hanya menggunakan buku teks dan papan tulis, guru BI SMU 24 menggunakan alat peraga, radio kaset selain buku teks dan papan tulis, sedangkan guru BI SMU 90 menggunakan laboratorium bahasa selain alat peraga, radio kaset, buku teks dan papan tulis. Dalam proses belajar mengajar, hasil studi mengatakan bahwa ada tiga masalah pokok yang dihadapi para guru antara lain: kurangnya motivasi belajar bahasa Inggris siswa, kurangnya informasi mengenai pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 1994, dan kurangnya waktu belajar serta jumlah murid yang terlalu banyak dalam kelas. Hal-hal yang telah dilakukan para guru untuk mengatasi masalah ini antara lain: meningkatkan motivasi belajar bahasa Inggris siswa, mendapatkan informasi tambahan dari sumber-sumber lain tentang kurikulum bahasa Inggris 1994, dan menyediakan waktu ekstra untuk siswa dan selalu mengubah teknik mengajar untuk mengatasi jumlah siswa yang terlalu besar. Akhirnya untuk melaksanakan kurikulum bahasa Inggris 1994 secara efektif disarankan kepada para guru bahasa Inggris untuk menggunakan pola interaksi dua arah atau lebih, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk banyak berlatih dengan memberikan banyak tugas kepada siswa dengan topik yang dapat didiskusikan sesuai dengan situasi dan konteks, supaya siswa mendapat banyak kesempatan untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris baik dengan guru maupun dengan para siswa sendiri. |