Pada era industri yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dituntut untuk senantiasa memberikan perhatian penuh kepada aspek mutu. Mutu memiliki peran strategis dalam kesuksesan suatu perusahaan sebagai sebuah keunggulan kompetitif dibanding pesaing. Salah satu strategi yang berfokus dalam peningkatan manajemen mutu adalah ISO 9001:2000. PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing adalah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dan komponennya, yang selama ini masih bergantung pada pengukuran kinerja secara parsial, yang belum representatif dan komprehensif, sehingga perusahaan tidak dapat mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dengan penerapan ISO 9001:2000 di PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing diharapkan dapat memberikan manfaat, baik dalam bentuk perbaikan sistem manajemen mutu internal maupun peningkatan kinerjanya. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk meneliti tingkat keberhasilan penerapan ISO 9001:2000 di PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing. Penetapan status efektivitas penerapan ISO 9001:2000 tersebut dilakukan dengan pendekatan Agregasi Pendapat Pakar diawali dengan menetapkan status praktek manajemen mutu, yang dilanjutkan status kinerjanya. Hasil yang didapatkan adalah status efektivitas penerapan ISO 9001:2000 terhadap praktek manajemen mutu dan kinerja PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing berada pada tingkat sedang (medium). Setelah ditetapkan status penerapannya, dilakukan penentuan prioritas upaya peningkatan efektivitas penerapan ISO 9001:2000 PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing, dengan pendekatan AHP terhadap 12 faktor yang menjadi penyebab rendahnya status kedua hal tersebut. Hasil yang diperoleh adalah prioritas I alternatif meningkatkan efektivitas aspek mutu (0,511), prioritas II alternatif meningkatkan efektivitas aspek operasional (0,219), prioritas III alternatif meningkatkan produktivitas aspek karyawan (0,170), serta prioritas IV alternatif meningkatkan efektivitas aspek pasar (0,099). |