Anda belum login :: 04 Jun 2025 04:30 WIB
Detail
ArtikelDoes Accounting Need A New Methodology?  
Oleh: Wahyudi, Imam
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: KELOLA Gadjah Mada University Business Review vol. VI no. 16 (1997), page 116-123.
Topik: ACCOUNTING; accounting; new methodology
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: KK11.4
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPenelitian akuntansi yang pada saat ini didominasi oleh pemakaian metodologi ilmu alam (natural sciences), semakin banyak menghadapi kritik dan tantangan karena dituding telah menjauhkan akuntansi dari lingkungan sosialnya. Semakin berkembangnya penelitian akuntansi dengan menggunakan pendekatan dan metodologi alternatif seperti critical theory maupun interpretivism, mengisyaratkan bahwa semakin banyak penelitian akuntansi yang sadar perlunya metodologi lain untuk menjawab persoalan - persoalan akuntansi yang sampai saat ini banyak yang tidak dapat dijawab oleh penelitian -penelitian yang menggunakan pendekatan hypothetico - deductive yang pada dasarnya merupakan metodologi penelitian ilmu alam. Hal ini terjadi karena adanya anggapan bahwa akuntansi sebagai ilmu social (social science) adalah sama dengan ilmu alam. Penyamaan ini timbul karena adanya anggapan bahwa gejala sosial (social phenomena) tidak berbeda dengan gejala alam (natural phenomena). Tulisan ini berusaha menjelaskan bahwa anggapan tersebut tidak perlu meniru metodolgi yang digunakan di dalam penelitian ilmu alam. Ketidaktepatan tersebut terletak pada kenyataan bahwa gejala sosial adalah lebih kompleks dan variabilitasnya lebih tinggi dari pada gejala alam. Berbeda dengan ilmu alam, mempelajari akuntansi tidak dapat dipisahkan dari pemahaman terhadap perilaku akuntan karena akuntan adalah penerima, pemakai dan sekaligus pencipta sistem akuntansi. Hal ini mengakibatkan sulitnya akuntansi sebagai ilmu sosial menciptakan dalil - dalil akuntansi (social law) karena akuntansi berhubungan dengan gejala dan kejadian sosial yang tercipta karena tindakan manusia dengan kemauan bebasnya (freewill). Akibat selanjutnya adalah sulitnya menentukan hubungan sebab akibat antara satu kejadian dengan kejadian lain sehingga di dalam ilmu sosial (termasuk akuntansi berlaku suatu kesepakatan umum bahwa korelasi tidak membuktikan adanya hubungan sebab akibat.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0 second(s)