Homoseksualitas sebagai sebuah preferensi seksual yang berbeda dari norma yang berlaku, seringkali sulit diterima oleh masyarakat pada umumnya, termasuk juga masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, tidak heran jika kemudian banyak pria homoseksual yang memilih untuk menutupi preferensi seksualnya yang sebenarnya. Namun di lain pihak, jika ada pria homoseksual yang mampu secara terbuka hidup sebagai seorang homoseksual, maka dapat dikatakan bahwa pasti ada faktor penyebab yang luar biasa yang membuat seseorang memutuskan demikian, mengingat konsekuensi sosial yang harus diterimanya. Faktor eksternal dapat dikatakan hampir tidak mungkin mendukung keputusan seorang pria homoseksual untuk mengungkapkan homoseksualitasnya secara total pada kaum non-homoseksual, oleh karena itu, faktor internal dianggap akan lebih berperan dalam menentukan keputusan pengungkapan homoseksualitas seseorang, dalam hal ini konsep diri.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif karena penelitian ini lebih bertujuan untuk mengungkapkan dan menggambarkan berbagai keunikan dari suatu kasus dan bukan untuk membuat peramalan ataupun pembuktian.
Adapun hasil penelitian ini adalah bahwa setiap pria homoseksual dengan berbagai latar belakangnya dan keunikan karakternya akan menjalani proses yang berbeda pula dalam menemukan jati dirinya sebagai seorang homoseksual, yang kemudian akan memberikan pengaruh dalam keputusannya untuk mengungkapkan dirinya sebagai seorang homoseksual. Berkenaan dengan konsep diri, pada pria homoseksual yang telah melakukan total coming out, proses coming out dan konsep diri dapat saling mempengaruhi satu sama lain. Konsep diri yang positif dapat mendorong seseorang untuk melakukan coming out dan sebaliknya, keputusan untuk coming out dapat memberikan kontribusi positif terhadap konsep diri mereka. Sedangkan, pada pria homoseksual yang belum melakukan total coming out terdapat fenomena di mana mereka dapat merasa puas dengan diri mereka secara umum, namun merasa tidak puas jika berkenaan dengan diri mereka sebagai seorang homoseksual.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk mencermati berbagai aspek lainnya seperti latar belakang budaya, usia, pendidikan, pekerjaan, faktor tempat tinggal, etnis, kehidupan religius, status sosial ekonomi, hingga status hubungan. Hal ini dapat memperkaya hasil penelitian melalui berbagai konflik yang mungkin muncul dalam coming out process. |