Adanya tingkat frekuensi kerusakan yang tinggi pada mesin bucket elevator dapat menyebabkan terhambatnya kegiatan proses produksi yang sedang berlangsung. Masalah ini sering terjadi di unit cement mill pada plant 1 ? 2 PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya jam kerusakan, laju kerusakan, jarak waktu antar kerusakan, waktu henti dan produktivitas mesin serta penyebab dari kerusakan yang terdapat pada mesin tersebut. Di samping itu, penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui efektifitas mesin bucket elevator terhadap waktu operasi sehingga kerusakan, kemacetan dan kegagalan mesin pada waktu operasi dapat diturunkan. Metode yang digunakan adalah metode Overall Equipment Effectiveness. Metode ini merupakan pengukuran total yang dipengaruhi oleh nilai Availability, Performance Efficiency dan Quality Rate. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai OEE dari mesin bucket elevator pada tahun 2002 adalah sebagai berikut : BE 817 = 0,7216; BE 820 = 0,7577; BE 2817 = 0,7227 dan BE 2820 = 0,7257 sedangkan nilai OEE pada tahun 2003 adalah sebagai berikut BE 820 = 0,7603 dan BE 0,7361. Angka tersebut menunjukkan bahwa efektifitas pemakaian mesin yang digunakan dalam kegiatan proses produksi sangat rendah. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan. |