Free Trade Agreement tidak dapat dihindari. Perjanjian ini mengubah seluruh aspek lingkungan perusahaan. Semua pelaku dunia usaha menjadi incaran pasar global. Untuk itu dunia usaha dituntut kesiapan yang matang dalam menghadapi era globalisasi tersebut, terutama hadirnya pelaku-pelaku asing yang akan memperebutkan pasar Indonesia. Dari sudut bisnis perdagangan bebas mengakibatkan persaingan yang semakin tajam. Dalam dunia konstruksi, setelah dihantam krisis moneter yang berkepanjangan, pada saat ini telah mulai semarak kembali. Dibantu dengan menurunnya suku bunga bank, para investor mulai mengalirkan dana mereka kepada sektor konstruksi. Adanya peluang dan ancaman tersebut setiap perusahaan harus mulai menyusun strategi yang optimal sehingga dengan kemampuan yang dimiliki, perusahaan mampu menangkap peluang yang ada. PT. Cipta Arsindo telah lama bergerak dalam bidang konsultan teknik arsitektur. Dengan keunggulan yang dimilikinya, banyak proyek - proyek besar yang telah ditangani. Namun menghadapi lingkungan yang berubah, PT. Cipta Arsindo juga perlu melakukan serangkaian perencanaan dan menetapkan strategi. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dalam tesis ini mencoba merumuskan strategi optimal yang dapat diterapkan oleh perusahaan PT. Cipta Arsindo. Metode untuk merumuskan strategi bagi PT Cipta Arsindo, pertama-tama dilakukan analisis faktor internal dan faktor eksternal, kemudian menyusun matriks TOWS. Berdasarkan matriks TOWS terdapat dua alternatif strategi yang dapat dilakukan, antara lain: melakukan merger dengan perusahaan asing atau melakukan pengembangan organisasi. Tentunya masing-masing alternatif tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Dengan melakukan merger, besar organisasi tidak perlu dikembangkan dan dapat digunakan untuk memenangkan persaingan baik dari konsultan lokal maupun konsultan asing. Namun kelemahannya profit perusahaan harus dibagi secara proporsional kepada kedua perusahaan tersebut. Sedangkan dengan strategi pengembangan organisasi, perusahaan mampu mengatasi kelemahan - kelemahan perusahaan terutama kurangnya tenaga kerja serta kurangnya kemampuan karyawan, serta dapat melakukan integrasi menangkap peluang-peluang lain yang ada. Kelemahan strategi ini adalah semakin besar organisasi, kelenturan perusahaan terhadap perubahan semakin berkurang dan dari segi keuangan pengeluaran perusahaan semakin meningkat. Untuk menentukan pilihan dari kedua alternatif tersebut dipergunakan matrik QSPM, dan akhirnya diusulkan memilih strategi mengembangkan organisasi. |