Anda belum login :: 08 Sep 2025 20:01 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Permasalahan anak jalanan di rumah singgah Grogol dan Tomang (Yayasan Bina Mandiri)
Bibliografi
Author:
Wangun, Maria Wilhelmina
;
Widjaja, Anny E. L.
(Advisor)
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2003
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Maria Wilhelmina Wangun's Undergraduated Theses.pdf
(123.0KB;
35 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FKIPK-229
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Anak jalanan merupakan suatu fenomena sosial yang terjadi di perkotaan, khususnya kota Jakarta. Mereka menjadi anak jalanan karena latar belakang yang bereda-beda. Aktivitas yang mereka lakukan di jalan bermacam-macam. Jalanan adalah tempat mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Permasalahan anak yang hidup di jalan penuh dengan berbagai resiko seperti kecelakaan, kekerasan, tindakan kriminal, penggunaan narkoba, minuman keras, dan penyimpangan seksual. Oleh karena itu anak jalanan merupakan bagian dari anak yang masuk dalam kategori anak bermasalah. Anak jalanan dikatakan bermasalah karena potensi ancaman terhadap fisik, psikologis dan kurang terpenuhinya kebutuhan yang menjadi hak anak.
Rumah singgah adalah tempat untuk menampung anak jalanan, dan di tempat ini anak jalanan memperoleh pelayanan dan perlindungan yang memadai. Rumah singgah merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah dan masyarakat terhadap keadaan anak jalanan. Rumah singgah merupakan proses informal yang memberikan suasana resosialisasi terhadap sistem nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pemasalahan yang dialami oleh anak jalanan dan penyebab dari permasalahan yang dialami anak jalanan yang tinggal di rumah singgah Grogol dan Tomang.
Ada 40 responden anak jalanan yang tinggal di rumah singgah Grogol dan Tomang, terdiri dari 21 anak perempuan dan 19 anak laki-laki. Anak jalanan yang dijadikan responden berusia antara 13-18 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa anak jalanan sangat rentan terhadap berbagai masalah kekerasan. Anak jalanan berjuang untuk mempertahankan hidup dengan bekerja, meskipun dalam situasi yang membahayakan keselamatan. Keadaan ini membuat anak jalanan mengalami tindakan kekerasan.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa anak jalanan hidup dalam suasana yang rentan terhadap berbagai macam tindakan kekerasan. Untuk membantu kehidupan anak jalanan Pemerintah dan Yayasan Sosial menyediakan rumah singgah. Rumah singgah memberi tepat tinggal kepada anak jalanan, dan para sukarelawan yang menjadi pembimbing rumah singgah membantu anak jalanan untuk mempunyai masa depan yang lebih baik. Untuk mengatasi permasalahan anak jalanan diharapkan kepedulian pemerintah dalam menangani permasalahan tersebut. Kepekaan masyarakat terhadap anak jalanan juga sangat diharapkan.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.140625 second(s)