Masalah anak jalanan merupakan masalah yang sangat komplek. Masyarakat umum, sering melihat anak jalanan sebagai pelaku tindak kriminal, pengganggu ketertiban umum dan keamanan. Kehidupan anak jalanan juga sangat beresiko dan penuh kekerasan. Situasi yang dialami anak jalanan dapat menimbulkan penderitaan fisik dan psikis dalam diri anak. Berbagai intervensi yang bertujuan untuk mencegah anak ke jalan sudah banyak dilakukan oleh pihak pemerintah maupun LSM. Usaha tersebut belum menunjukkan hasil yang optimal. Intervensi yang tepat antara lain dilakukan dengan melihat faktor-faktor penyebab anak turun ke jalan. Dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan faktor penyebab anak ke jalanan sangat beragam, salah satunya adalah faktor dalam keluarga anak itu sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk melihat fungsi keluarga dari persepsi anak jalanan. Penelitian dilakukan mulai bulan Maret 2002 sampai dengan Mei 2003 pada 100 anak yang berada di Yayasan Anak Nusantara Baru dan Yayasan Dian Mitra. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yang dilengkapi dengan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan anak masih dan senang bertemu dengan anggota keluarga. Anak juga senang dapat makan dan bermain bersama keluarga serta mendapat perhatian keluarga. Namun, masih banyak anak yang jarang makan dan bermain bersama keluarga serta mendapat perhatian keluarga, bahkan banyak anggota keluarga sering bertengkar dan tidak membuat suasana dimana anak bisa membuka diri/curhat. Dalam penelitian ini terungkap pula, anak pernah diancam, dibentak dan diperlakukan kasar oleh anggota keluarga sehingga anak menjadi takut untuk mencari perlindungan keluarga. Banyak pula anak-anak yang tidak sekolah dan tidak mendapat dukungan penuh dari keluarga. Hanya sebagian kecil keluarga yang ?menyuruh? anak untuk sekolah. Akibat kurang adanya dukungan dari keluarga, maka anak menjadi jarang dan tidak pernah belajar, padahal belajar adalah sesuatu yang penting bagi kehidupan anak. Hal ini tentunya mempengaruhi masa depan anak dan masa depan bangsa. Keluarga juga belum memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan pendidikan anak. Bahkan banyak keluarga yang menyuruh anak bekerja mencari uang tanpa membekali anak dengan pengetahuan berwirausaha. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, fungsi cinta kasih, melindungi, sosialisasi dan pendidikan, serta ekonomi keluarga belum berjalan secara optimal. Akibatnya, banyak anak tidak mempunyai kesempatan untuk tumbuh kembang secara alami dalam lingkungan keluarga yang baik. Untuk itu perlu menjadi perhatian, baik pemerintah, LSM, keluarga maupun masyarakat. |