Anda belum login :: 03 Jun 2025 21:44 WIB
Detail
BukuAnalisis sistem operasional bus kota di daerah Sub-Urban: suatu studi kasus di daerah tingkat II Kotamadya Bekasi
Bibliografi
Author: Renaldo ; Gunawan, Ahmad (Advisor)
Topik: Transportasi; Teori Antrian; Simulasi
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2004    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Renaldo's Undergraduated Theses.pdf (1.04MB; 15 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FTI-030
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Perkembangan pembangunan di perkotaan, mengakibatkan pergeseran wilayah pemukiman ke daerah-daerah sub-urban. Peningkatan kepadatan penduduk pada daerah sub-urban senantiasa diikuti oleh kebutuhan sarana transportasi yang cepat dan nyaman. Bekasi merupakan daerah sub-urban DKI Jakarta dengan kepadatan penduduk tertinggi
Dalam pelaksanaan operasional bus kota Patas AC di Bekasi, Pemerintah setempat banyak menghadapi kendala terutama dalam hal ketidak-teraturan waktu kedatangan bus di sepanjang perlintasan dan antrian panjang di terminal. Penulis menduga penyebab utama masalah ini adalah ketidak konsistenan petugas dalam menjalankan sistem operasional.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat diidentifikasi variabel-variabel yang berperngaruh terhadap sistem operasional bus kota, mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi sistem saat ini, serta memberi masukan guna menyempurnakan sistem dengan memperhitungkan batasan-batasan yang ada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan di atas lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi fasilitas pendukung (jalan, terminal, lalu-lintas), sementara sistem operasional telah berjalan baik. Saat ini sistem beroperasi dengan rata-rata waktu antar kedatangan 18 menit dan waktu pelayanan 15 menit. Bila pemberangkatan dipercepat menjadi 10 menit dan waktu antar kedatangan dapat ditekan di bawah 18 menit maka output simulasi menunjukkan bahwa persentase kekosongan antrian dapat ditekan menjadi 5,8%, persentase idle fasilitas pelayanan menjadi 2,36% dan jumlah input meningkat menjadi 72. Perubahan ini harus diikuti dengan penambahan jumlah armada dan pembenahan fasilitas pendukung.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.09375 second(s)