Perkembangan pembangunan di perkotaan, mengakibatkan pergeseran wilayah pemukiman ke daerah-daerah sub-urban. Peningkatan kepadatan penduduk pada daerah sub-urban senantiasa diikuti oleh kebutuhan sarana transportasi yang cepat dan nyaman. Bekasi merupakan daerah sub-urban DKI Jakarta dengan kepadatan penduduk tertinggi Dalam pelaksanaan operasional bus kota Patas AC di Bekasi, Pemerintah setempat banyak menghadapi kendala terutama dalam hal ketidak-teraturan waktu kedatangan bus di sepanjang perlintasan dan antrian panjang di terminal. Penulis menduga penyebab utama masalah ini adalah ketidak konsistenan petugas dalam menjalankan sistem operasional. Dengan penelitian ini diharapkan dapat diidentifikasi variabel-variabel yang berperngaruh terhadap sistem operasional bus kota, mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi sistem saat ini, serta memberi masukan guna menyempurnakan sistem dengan memperhitungkan batasan-batasan yang ada Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan di atas lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi fasilitas pendukung (jalan, terminal, lalu-lintas), sementara sistem operasional telah berjalan baik. Saat ini sistem beroperasi dengan rata-rata waktu antar kedatangan 18 menit dan waktu pelayanan 15 menit. Bila pemberangkatan dipercepat menjadi 10 menit dan waktu antar kedatangan dapat ditekan di bawah 18 menit maka output simulasi menunjukkan bahwa persentase kekosongan antrian dapat ditekan menjadi 5,8%, persentase idle fasilitas pelayanan menjadi 2,36% dan jumlah input meningkat menjadi 72. Perubahan ini harus diikuti dengan penambahan jumlah armada dan pembenahan fasilitas pendukung. |