Reklamasi Pantai Utara Jakarta dan Dampaknya: Suatu Tinjauan Yuridis  

Oleh:

Hadiarianti, Venantia Sri

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi: Gloria Juris vol. 3 no. 2 (Jul. 2003), page 156-170.
Topik: REKLAMASI TANAH; Pembangunan Berkelanjutan; Ekosistem; Dampak Lingkungan; Ekosistem Hutan
Fulltext: venantia sri hadiarianti.pdf (72.43KB)

Ketersediaan

Perpustakaan Pusat (Semanggi) Nomor Panggil: GG7.2 Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada	Lihat Detail Induk
Perpustakaan PKPM Nomor Panggil: G19 Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada	Lihat Detail Induk

Isi artikel

Wilayah Jakarta Utara direncanakan menjadi kota pantai yang dapat disejajarkan dengan kota-kota pantai lainnya di dunia. Pengembangan dan strategi pembangunan. Kawasan Pantai Utara Jakarta sebagai kota pantai tersebut dilaksanakan dengan mereklamasi pantai seluas kurang lebih 2.700 Ha dari pantai Timur sampai pantai Barat sepanjang kurang lebih 32 Km. Munculnya usaha mereklamasi pantai itu, disebabkan karena semakin sulit mencari lahan di darat untuk kepentingan pembangunan baik untuk pemukiman, bisnis maupun tempat rekreasi. Apabila dihitung secara cermat, biaya untuk mereklamasi pantai masih sangat murah dibandingkan dengan mencari tanah daratan yang harganya sangat mahal. Karena hal itu, pengadaan lahan dengan cara reklamasi menjadi salah satu pilihan yang dilakukan oleh para pengusaha. Namun, pilihan itu menimbulkan kekhawatiran terjadinya dampak yang kurang menguntungkan bagi lingkungan sekitarnya, seperti terancamnya biota laut, rusaknya terumbu karang, timbulnya bahaya banjir, musnahnya pohon bakau dan terancamnya pelestarian lingkungan. Melihat paradigma itu, perlu dikaji lagi baik peraturan-peraturan yang ada, dan kebutuhan bisnis dalam melaksanakan reklamasi pantai agar keuntungan yang didapat saat ini tidak merugikan generasi yang akan datang.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali