Perkawinan merupakan suatu kejadian dalam siklus tahap perkembangan manusia. Dengan perkawinan seseorang diakui oleh sosial untuk dapat melangsungkan kegiatan reproduksi. Dalam perkawinan dibutuhkan rasa toleransi dan pengorbanan yang besar antar pasangan. Kondisi itu diperlukan karena dalam perkawinan, setiap pasangan harus beradaptasi dengan kehidupan yang baru, dan itu membutuhkan suatu perhatian yang besar. Selain itu setiap pasangan harus menjaga dan memelihara komitmen perkawinan yang merupakan pegangan setiap individu pasangan untuk menjaga agar perkawinan dapat berjalan langgeng. Oleh karena itu perlu adanya suatu persiapan untuk memasuki dunia perkawinan, atau marriage readiness (Blood & Blood, 1969,1976). Jenis penelitian ini adalah penelitian non experimental, dengan menggunakan sampel sebanyak 38 orang pria dewasa muda yang telah menikah. Instrumen yang digunakan adalah alat ukur kematangan dan alat ukur komitmen perkawinan yang dibuat sendiri oleh peneliti. Pengelolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik multiple regression dengan bantuan program SPSS 10 dan 11.5. Dari hasil pengelolahan data, ditemukan bahwa ada sumbangan yang signifikan aspek-aspek marriage readiness terhadap komitmen perkawinan pada pria dewasa muda yang telah menikah. |