Anda belum login :: 09 Jun 2025 02:44 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
PERBEDAAN PERSEPSI DAN ASPIRASI TENTANG PERAN GENDER ANTARA REMAJA YANG IBUNYA BEKERJA DAN REMAJA YANG IBUNYA TIDAK BEKERJA
Bibliografi
Author:
Rosalia, Priska
;
PUDJIJOGYANTI A., CLARA R.
(Advisor)
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2003
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Priska Rosalia's Undergraduated Theses.pdf
(361.0KB;
108 download
)
Priska Rosalia (FP-455)'s Undergraduate Theses.pdf
(312.44KB;
6 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-455
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Konsep gender tidak sama dengan jenis kelamin, gender adalah perbedaan
perilaku antara laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial, artinya
perbedaan itu bukan kodrat dari Tuhan melainkan ciptaan manusia Perbedaan
perilaku tersebut melalui proses sosial dan kultural yang sangat panjang. Karena
proses yang panjang tersebut gender seolah-olah bersifat biologis dan tidak dapat
diubah lagi. Perbedaan gender (gender differences) pada proses berikutnya
melahirkan peran gender (gender role). Peran gender merupakan perluasan stereotype
ke dalam aktivitas-aktivitas yang aktual yang dianggap tepat untuk laki-laki dan
perempuan (Chatterjee & McCarrey, dalam Baron & Byrne 1994). Remaja yang
mulai membentuk identitas diri berusaha untuk mempunyai suatu peranan yang
berarti di dalam lingkungan sosialnya (Erikson, dalam Papalia 1998). Tetapi
kenyataannya perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan, baik bagi
kaum laki-laki dan terutama terhadap kaum perempuan. Masyarakat umumnya
masih berpendapat bahwa setinggi apapun pendidikan seorang wanita pasti akhirnya
akan menjadi ibu rumah tangga juga. Ibu bekerja yang dapat membuktikan bahwa
mereka juga dapat mengembangkan diri di luar rumah tanpa mengabaikan keluarga
tentu akan membuat persepsi remaja menjadi lebih terbuka sehingga remaja lebih
bebas untuk menentukan peran yang mereka inginkan, khususnya kaum perempuan
yang selama ini selalu dinomor duakan.
Dalam penelitian ini digunakan 147 orang sampel dengan pembagian sebagai
berikut: 62 remaja (32 remaja putra dan 30 remaja putri) dengan karakteristik berusia
15-18 tahun yang ibunya bekerja minimal 8 jam sehari dan 85 remaja (45 remaja
putra dan 40 remaja putri) dengan karakteristik berusia 15-18 tahun yang ibunya tidak
bekerja. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik
pengambilan sampling berdasarkan tujuan tertentu (Arikunto, 1989). Untuk
mengukur persepsi tentang peran gender digunakan kuesioner yang terdiri dari 37
item yang dibuat sendiri oleh penulis dengan mengadaptasi beberapa item dari
Waskito dan Journal of Marriage and The Family (1976). Sedangkan untuk
mengetahui aspirasi tentang peran gender pengambilan data dilakukan secara
kualitatif dengan menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) yaitu suatu
proses pengumpulan informasi mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat
spesifik melalui diskusi kelompok (Irwanto, 1998). Sementara itu untuk mengetahui
apakah ada perbedaan persepsi dan aspirasi tentang peran gender antara remaja yang
ibunya bekerja dan remaja yang ibunya tidak bekerja maka uji statistik yang
digunakan adalah two way anova tanpa interaksi.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.09375 second(s)